Jadi pramugari itu, kalau tegas dibilang jutek, mau senyum dibilang centil, mau ramah dibilang mental pembantu, mau bantu bawa barang dibilang kuli. Serba salah pokoknya... Pramugari kerap dipandang negatif sebagai profesi mengumbar syahwat belaka. Aku pun mengalami stigma sosial itu. Betapa butuh waktu lama menyakinkan kedua orangtuaku untuk mengizinkan impianku menjadi seorang pramugari.
Melalui Cabin Notes aku ingin berbagi cerita-cerita dari perjalanan yang pernah aku, sahabat, serta penumpang lalui. Kamu akan melihat perjuangan kami meraih impian menjadi pramugari. Kisah beberapa pramugari yang sukses di usaha lain, pilot yang berjuang bangkit dari kecelakaan maut, serta pemilik-pemilik maskapai yang patut menjadi contoh. Pramugari juga punya niat baik dan tujuan bekerja yang mulia. Tidak semua hal negatif dilakukan oleh setiap pramugari. Di setiap kisah ada hikmah dan jawaban akan hal-hal nyata di kehidupan. Aku juga menyelipkan fakta-fakta unik seputar pesawat, seperti bisakah pesawat kena petir, kenapa di toilet tidak ada masker oksigen, kenapa harus selalu memakai seat belt, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang kerap muncul di benak penumpang.
Para pembaca yang terhormat, dalam beberapa saat lagi kita akan segera lepas landas ke dalam perjalanan cerita buku ini. Demi alasan kenyamanan dan kelancaran membaca, harap siapkan minuman hangat dan camilan nikmat di dekat Anda. Selamat menikmati perjalanan ini. Time to fasten your seat belt, and enjoy the story....