Buku ini berikhtiar untuk mengembalikan Islam ke peran sejatinya: ajaran Tuhan selalu dilibatkan dalam seluruh aktivitas manusia. Mula-mula membahas tuntas makna Islam, Iman, dan Ihsan sebagai satu kesatuan yang mengantar kita pada kesempurnaan beragama. Lalu kita dituntun menyelami ajaran-ajaran keruhanian Islam lainnya yang digali dari Quran dan sunnah: bagaimana kita menghadapi gurita budaya materialisme dan menyelamatkan jiwa agar tetap tumbuh sehat dan mulia dalam panduan wahyu. Terakhir, kita diajak memahami rambu-rambu perjalanan spiritual dalam Islam. Ditopang oleh penguasaan prima terhadap ilmu-ilmu agama, kedalaman wawasan, dan gelora seorang dai, Syekh al-Ghazali secara meyakinkan mengupas makna tobat, warak, ifah dan kanaah, sabar, syukur, takut dan berharap kepada Allah, tawakal dan mencintai Allah. Lengkap dengan koreksi-koreksi tajam atas pemahaman kita selama ini serta cara menerapkannya dalam kehidupan kita. Pendeknya, ia membimbing kita menyalehkan diri secara paripurna dan berimbang—individual maupun sosial.
* * *
Muhammad al-Ghazâlî seolah mempunyai kamus khusus. Tulisan-tulisannya mempunyai keagungan dan wibawa tersendiri, menggugah akal untuk berpikir, gaya penyampaiannya indah, kata-katanya lembut bagai pembuluh rindu.
Dr. Aidh al-Qarni
Saya telah mengenal Syekh Muhammad al-Ghazâlî sejak setengah abad lalu. Cerdas, tulus, rendah hati, jujur, dan matang dalam berpikir. Syekh al-Ghazali telah menghabiskan hidupnya demi membela Islam.
Dr. Yusuf al-Qardhawi
Dalam tulisan Muhammad al-Ghazâlî, terasa betapa nalar dan iman berpeluk-pelukan.
REPUBLIKA