“Aku merindukanmu." Itu adalah kata yang sangat ingin aku sampaikan padamu, tapi sudah tidak bisa lagi. Karena bagaimanapun juga, kita sudah bukan apa-apa lagi. Aku sudah bukan siapa-siapa lagi bagimu. Pada akhirnya, aku paham bahwa tidak ada yang abadi. Semua punya waktunya sendiri, dan waktumu bersamaku sudah usai. Jadi, sekarang aku dipaksa melepaskanmu di saat aku belum mampu. ***** Aku Kalah, Aku Merindukanmu! Adalah ungkapan hati dari seseorang yang terpaksa berpisah dengan kekasih hatinya namun belum siap dalam melepaskan. Aku yang sudah terbiasa dengan kehadiran sang kekasih di hidupnya, merasakan kekosongan yang sangat hebat akibat perpisahan mereka. Meski begitu, Aku tidak bisa melakukan apa pun untuk menuntaskan rasa sakit sekaligus rindu itu, sebab sang kekasih hati diketahui sudah memiliki orang baru di hidupnya. Aku yang dipaksa melepaskan dan ikhlas, mempertanyakan semua janji manis yang diucapkan oleh kekasihnya. Aku merasa kecewa akan dirinya sendiri karena membiarkan orang seperti kekasihnya masuk ke dalam hidupnya di saat ia tidak memberikan kepastian. Perlahan, aku mulai belajar untuk terbiasa dengan perpisahan. Perlahan, Aku merasa ikhlas dengan perpisahan mereka yang tidak akan berbuah pertemuan kembali. Buku Aku Kalah, Aku Merindukanmu! merupakan buku yang cocok untuk melampiaskan perasaan seseorang yang berada di hubungan tidak jelas atau mengharapkan orang yang tidak akan kembali. Penggunaan bahasa yang lekat dengan bahasa sehari-hari, menjadikan buku ini semakin relate dalam menggambarkan sekaligus mengungkapkan rasa terpendam yang mungkin tidak bisa dilontarkan. Keunggulan Buku: - Setiap babnya memiliki halaman interaktifnya tersendiri - Terdapat 30 ilustrasi yang menyatu dalam tulisan di dalam buku - Terjapat lembar refleksi diri di akhir buku dan playlist yang dibuat sendiri oleh penulisnya - Prosa singkat yang dapat mewakili perasaan dari pembacanya - Relatable bagi sebagian besar kaum remaja