Ketersediaan | : | Stock tidak tersedia |
Format | : | Soft Cover |
ISBN | : | 602231254X |
ISBN13 | : | 9786022312543 |
Tanggal Terbit | : | Januari 2015 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | BPK. GUNUNG MULIA |
Halaman | : | 238 |
Dimensi | : | 140 mm x 210 mm |
Akankah Allah mengizinkanku bercerai dari suamiku yang suka menindas diriku?
Dosakah jika aku menikah lagi?
Perceraian dan pernikahan kembali merupakan isu besar di bidang penggembalaan umat yang dihadapi oleh setiap gereja. Namun, saat kita membuka Alkitab, kita sering kali mendapatkan pesan yang saling bertolak belakang mengenai kedua isu ini. Sebuah kenyataan yang membuat gereja terbagi menjadi dua kubu yang berseteru, antara yang menolak maupun mengizinkan perceraian dan pernikahan kembali dilakukan.
Sekalipun tidak berpretensi memberikan jawaban praktis â€boleh atau tidak boleh bercerai maupun menikah lagiâ€, Perceraian di Persimpangan Jalan membuka sebuah cakrawala bagaimana, jika dimengerti dengan tepat, Alkitab dapat memberikan tuntunan yang setia, realistis, dan bijaksana mengenai kedua isu penting ini. Menelusuri teks-teks Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru maupun sumber-sumber awal Yudaisme, Kristen, dan Islam—yang merupakan pewaris tradisi Abrahamik—buku yang ditulis lewat riset ilmiah sekaligus kepedulian pastoral ini memberikan pengertian alkitabiah yang menyeluruh mengenai masalah perceraian dan pernikahan kembali bagi para pendeta, konselor dan jemaat awam. Sebuah buku yang dapat memberikan harapan dan tantangan bagi orang-orang yang memikirkan masalah pernikahan, perceraian dan pernikahan kembali.