"Kyuhyun…" Yunho menghela napas panjang. "Mati bukan solusi, kau tahu? Memilih mati daripada menghadapi masalah yang sedang melilit kita, itu sama halnya dengan tindakan seorang pengecut. Kau tak tahu betapa sakitnya hyung kehilangan Junsu. Apalagi hyung menjadi bagian dari penyebab ia lumpuh secara tidak langsung…"
"Tidak seberapa dibandingkan aku dengan Donghae-hyung," sela Kyuhyun tajam.
"Jangan menyela," tanggap Yunho tegas, menatap Kyuhyun tak berkedip. "Situasi kita memang berbeda, hyung tahu. Hyung tahu kau jauh lebih sakit, lebih frustrasi daripada hyung. Kita dikaruniai otak untuk berpikir, menyelesaikan masalah. Serumit apapun, kita harus yakin akan ada jalan keluarnya jika kita mau mencarinya dan tidak mudah menyerah kalah…"
"Bicara memang gampang." Kyuhyun memotong lagi, sinis.
*****
Andante bernuansa gelap. Angst, lebih tepatnya. Penuh dengan konflik emosional, hingga meluas menjadi konflik yang menyebabkan benturan fisik. Luka dalam hati, menjadi luka berdarah, bersayat, yang kemudian menjadi luka nyata yang terlihat. Mana yang jahat, mana yang baik, tak segampang itu bisa dinilai tanpa melihat berbagai sisi, berbagai sudut pandang. White atau Black Aves, yang berbeda hanyalah warna sayap. Manusia? Mereka punya sayap, hanya saja tak kelihatan.
Semua orang memakai topeng, memiliki lebih dari satu wajah di depan cermin. Bisa jadi kau Putih yang berjiwa Hitam, ataupun Hitam yang berjiwa Putih, atau cari aman dengan menjadi Abu-abu.
Mana yang benar, mana yang salah? Jika kau merasa bisa menjawabnya, belum tentu kau benar.