Kedekatan Agus dengan Reni berakhir dengan kehancuran di kedua belah pihak. Reni yang pada awalnya diperkenalkan oleh Atmojo pada anak semata wajahnya, malah menjadi korban yang menanggung aib besar. Agus meninggalkan gadis itu dalam keadaan hamil, bahkan merasa tak bersalah dengan perbuatan bejatnya sekian bulan silam. Atmojo makin kehilangan muka di hadapan keluarga Reni yang murka.
Satu-satunya jalan yang mungkin dilakukan adalah membiarkan anak itu lahir sesuai dengan takdir Tuhan. Rasa cinta pun mulai tumbuh di dalam hati Reni pada buah hatinya yang lahir di dalam sebuah vila di Pantai Carita. Atmojo pun memberikan sekoper uang untuk biaya hidup Reni dan buah cintanya bersama Agus.
Tapi, uang tidak bisa membeli sebuah pilihan. Atau, harga sebuah pilihan yang tidak mungkin diukur dengan materi apa pun? Reni memilih pergi membawa putranya, jauh dari Atmojo terlebih Agus yang akhirnya mendekam di balik sel penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Agus tersiksa dalam jeratan hukuman dan orang-orang yang sangat membencinya, membawanya ke dalam satu titik kesadaran untuk bertaubat kepada Tuhannya. Tuhan mungkin memaafkannya, tapi tidak dengan Reni, yang menyimpan luka menganga di dalam hatinya.