Harga Resmi | : | Rp. 79.000 |
Harga | : | Rp. 63.200 (20% OFF) |
Ketersediaan | : | Stock di Gudang Supplier |
Format | : | Soft Cover |
ISBN13 | : | 9786024413071 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | Noura Books |
Dimensi | : | 130 mm x 210 mm |
“Manusia telah menaklukkan segalanya …,
tetapi yang satu ini tetap tidak mau tunduk.”
Haji Murad, pejuang Muslim dari Pegunungan Kaukasus yang karismatik dan disegani Kekaisaran Rusia, terperangkap di antara dua despot yang tengah berperang: Kaisar Nicholas I dan Imam Syamil. Namun, kemudian dia bergabung dengan Rusia, berharap dapat menghancurkan Syamil yang memburu Haji Murad dan menyandera keluarganya.
Di tengah negosiasi alot untuk membebaskan keluarganya, Haji Murad menempuh jalan lain. Dia mesti menuntaskan perjuangannya meski harus mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawanya.
Leo Tolstoy, raksasa sastra Rusia, menulis kisah epik ini di akhir masa hidupnya. Haji Murad baru terbit setelah Tolstoy wafat pada 1912. Dengan pengisahannya yang memikat—mengingatkan kita pada novel-novel awalnya seperti War and Peace dan Anna Karenina—Haji Murad, sebagaimana yang diungkapkan kritikus sastra, Harold Bloom, merupakan “cerita terbaik di dunia”. Dan, mengukuhkan Leo Tolstoy sebagai “yang termasyhur dari semua novelis”.
“Novel karangan Tolstoy bukan karya seni belaka,
melainkan penggalan kehidupan.”
—Matthew Arnold, penyair asal Inggris abad ke-19
“Seandainya dunia dapat berkisah tentang dirinya,
maka ia akan menulis seperti Tolstoy.”
—Isaac Babel, pengarang asal Rusia
“Yang termasyhur dari semua novelis.”
—Virginia Woolf, pengarang perempuan paling terkemuka abad ke-20;
pengarang Mrs. Dalloway
“Seorang seniman hebat, seorang psikolog hebat!”
—Gustave Flaubert, pengarang asal Prancis
“Jarang sekali suatu karya seni yang begitu mirip dengan alam.”
—Thomas Mann, pengarang asal Jerman dan peraih Hadiah Nobel Sastra 1929