Harga Resmi | : | Rp. 109.000 |
Harga | : | Rp. 87.200 (20% OFF) |
Ketersediaan | : | Stock di Gudang Supplier |
Format | : | Soft Cover |
ISBN13 | : | 9786024413361 |
Tanggal Terbit | : | 2024 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | Dar! Mizan |
Dimensi | : | 210 mm x 210 mm |
“I just wanna cry,” kata Iqbal Aji Daryono yang tak kuasa menahan haru menyaksikan jutaan orang berbondong-bondong, berjalan dengan tertib dan damai untuk menjadi tamu keluarga Nabi Muhammad Saw. dalam perjalanan dari Najaf ke Karbala, Irak.
Selama berabad-abad, jutaan masyarakat Muslim Syi‘ah dari seluruh dunia rutin menggelar Ziarah Arbain. Ini adalah peringatan tahunan hari ke-40 atas syahidnya Sayidina Husain. Di sisi lain, dalam beberapa dekade terakhir, Syi‘ah sering kali mendapat tuduhan-tuduhan miring. Mulai dari kawin kontrak, menabikan Sayidina Ali bin Abi Thalib, hingga dicap sesat dan telah keluar dari Islam.
Iqbal yang dibesarkan di tengah lingkungan Sunni Muhammadiyah sudah sejak sembilan tahun menimbang-nimbang untuk berangkat ke Karbala. Dia ingin melihat sendiri bagaimana masyarakat Muslim Syi‘ah menjalankan ritualnya. Seorang lelaki Sunni di tengah jutaan pemeluk Syi‘ah!
Kisah epik perjalanan Iqbal ke Karbala dituangkan ke dalam buku ini. Apa yang dituliskannya dapat menjawab berbagai pertanyaan tentang Syi‘ah yang sering diajukan oleh masyarakat Muslim Indonesia yang mayoritas bermazhab Sunni.
Buku ini juga dilengkapi foto-foto, sehingga pembaca dapat menikmati panorama perjalanan pemeluk Syi‘ah melaksanakan ritual tahunan ini dengan lebih hidup—di tengah kerenyahan tulisan khas Iqbal yang santai, mengalir, sekaligus menghibur.
">
“I just wanna cry,” kata Iqbal Aji Daryono yang tak kuasa menahan haru menyaksikan jutaan orang berbondong-bondong, berjalan dengan tertib dan damai untuk menjadi tamu keluarga Nabi Muhammad Saw. dalam perjalanan dari Najaf ke Karbala, Irak.
Selama berabad-abad, jutaan masyarakat Muslim Syi‘ah dari seluruh dunia rutin menggelar Ziarah Arbain. Ini adalah peringatan tahunan hari ke-40 atas syahidnya Sayidina Husain. Di sisi lain, dalam beberapa dekade terakhir, Syi‘ah sering kali mendapat tuduhan-tuduhan miring. Mulai dari kawin kontrak, menabikan Sayidina Ali bin Abi Thalib, hingga dicap sesat dan telah keluar dari Islam.
Iqbal yang dibesarkan di tengah lingkungan Sunni Muhammadiyah sudah sejak sembilan tahun menimbang-nimbang untuk berangkat ke Karbala. Dia ingin melihat sendiri bagaimana masyarakat Muslim Syi‘ah menjalankan ritualnya. Seorang lelaki Sunni di tengah jutaan pemeluk Syi‘ah!
Kisah epik perjalanan Iqbal ke Karbala dituangkan ke dalam buku ini. Apa yang dituliskannya dapat menjawab berbagai pertanyaan tentang Syi‘ah yang sering diajukan oleh masyarakat Muslim Indonesia yang mayoritas bermazhab Sunni.
Buku ini juga dilengkapi foto-foto, sehingga pembaca dapat menikmati panorama perjalanan pemeluk Syi‘ah melaksanakan ritual tahunan ini dengan lebih hidup—di tengah kerenyahan tulisan khas Iqbal yang santai, mengalir, sekaligus menghibur.