Dunia semakin renta. manusia bertingkah laku semakin aneh. Ukuran-ukuran dalam hidup mengalami pergeseran sangat jauh, dari ukuran yang merujuk pada ajaran Allah menjadi ukuran manusia yang cenderung bersifat masterialistis
Kesuksesan, harkat. dan martabat semata-mata diukur dari seberapa banyak uang yang dimiliki, seberapa mewah rumah dan mobil pribadi sehingga hal ini membuat hampir semua orang berlomba-lomba mengumpulkan harta demi diakui harkat dan martabatnya.
Di sisi lain, moral diabaikan Anak-anak penerus bangsa tumbuh dengan bekal iman sedikit Pornografi, kekerasan, tawuran. narkoba, dan krisis identitas mengintai mereka.
Sementara, dalam tataran nasional belum terlihat figur-figur yang betul-betul serius memperjuangkan nasib rakyat dan bangsa yang paling menonjol adalah perlombaan untuk mempersiapkan pemilu demi pemilu.
Buku ini menampar nurani kita memaksa kita untuk berpikir tentang nasib iman anak-anak bangsa ke depan dan apa yang dapat kita lakukan untuk kembali mendudukkan siapa yang harus menjadi Tuhan dalam hati. Buku ini wajib dikonsumsi oleh semua umat dari berbagai kalangan, baik pejabat, ustadz. maupun ibu rumah tangga!
Ustadz Abdullah Muadz odalah Ketua Umum Assyifa al-K-hoeriyyah, yong terletak di daerah Subang. Jawa Barat Bersama pesantren yong dibinanyo, ia ingin membangun Indonesia menjadi lebih baik.