Cukup Baikkah Bagi Tuhan? Surver baru-baru ini mengindikasikan bahwa kebanyakan orang Kristen, yang mengakui dirinya adalah orang yang lahir baru, percaya bahwa keselamtan mereka sebagiannya bergantung pada perilaku dan tindakan mereka. Ya, mereka percaya bahwa Yesus mati bagi dosa-dosa mereka, tetapi ketika mereka menerima Dia sebagai Juruselamat, mereka mempercayai bahwa masih ada standar tertentu yang harus mereka penuhi untuk menjadi cukup "baik". Jika hal itu benar, maka standar apakah itu dan bagaimana Anda tahu bahwa Anda telah memenuhi standar tersebut? Selama berabad-abad gereja telah mencoba untuk menjawa pertanyaan-pertanyaan itu dan selalu menghasilkan ikatan-ikatan agamawi dan hukum-hukum manusia. Jadi apakah jawabannya? Jawabannya dimulai dengan mempertanyakan pertanyaan tepat. Pertanyaannya bukanlah, "Apakah yang harus kita lakukan?" tetapi "Apa ayang telah Yesus lakukan?" Dengan memahami pengertian Rasul Paulus di dalam kitab Roma mengenai apa yang telah Yesus lakukan, Anda tidak akan pernah lagi merasa bingung apakah Anda sudah sesuai standar.
Injil dalam bahasa asli berarti Kabar Baik. Ketika seseorang melakukan penginjilan, itu berarti orang tersebut harusnya menyiarkan kabar baik. Tapi seringkali mereka tidak menyiarkan kabar baik sama sekali.
Menurut anda jika ada orang berkata "Bertobatlah, jika tidak maka Tuhan akan marah dan anda akan masuk neraka" apakah itu kabar baik atau kabar buruk? Itu jelas kabar buruk, tetapi kabar baiknya adalah "Yesus sudah menyelesaikan semua harga dosa kita sehingga kita tidak akan dibinasakan".
Buku ini menjelaskan tentang Kabar Baik yang dimaksud oleh Rasul Paulus dan mengapa orang Kristen harus tetap teguh berpegang kepada berita Injil atau berita Kabar Baik.