Yang membedakan buku kedua Catatan Najwa dengan buku pertama adalah penekanan terhadap topik-topik tertentu lewat pembagian topik-topik tersebut kedalam sejumlah bab, para pembaca bisa menemukan isu-isu pokok yang menjadi fokus Najwa Shihab dalam tiga tahun terakhir. Melalui buku ini pembaca tidak hanya menemukan narasi-narasi penting sekaligus terburu Mata Najwa melainkan juga konsistensi dan persistensi Najwa Shihab yang mencoba bersikap jelas dan independen dalam berbagai momentum penting negeri ini.
Najwa Shihab adalah jurnalis di Metro TV, televisi berita pertama di Indonesia. Sebagai jurnalis senior, Najwa telah mewawancarai banyak sekali tokoh penting dalam dan luar negeri pada berbagai momen krusial. Ia secara khusus mewawancarai seluruh kandidat presiden dan wakil presiden pada setiap Pemilu langsung di Indonesia, dari 2004 hingga 2014.
Najwa juga meliput berbagai peristiwa besar dan genting. Salah satu yang paling legendaris adalah menjadi reporter televisi pertama yang melaporkan secara intensif bencana gempa dan tsunami Aceh dan Sumatera Utara pada Desember 2004.
Liputannya itu diganjar berbagai penghargaan, di antaranya Penghargaan Hari Pers Nasional dari Persatuan Wartawan Indonesia Pusat pada 2005 dan Wartawan Televisi Terbaik dari Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta.
Tujuh tahun terakhir, Najwa dipercaya mengelola program mingguan Mata Najwa yang kini menjelma sebagai program talkshow berpengaruh di Indonesia. Pengakuan atas reputasi Najwa Shihab sebagai jurnalis dan presenter Mata Najwa ditandai dengan berbagai penghargaaan jurnalistik dari dalam dan luar negeri.
Di antaranya, ia terpilih sebagai Insan Pertelevisian Terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (2016), The Influential Woman of The Year dari Elle Magazine (2016), Presenter Talkshow Terfavorit Panasonic Gobel Awards pada 2015, Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2015), Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2011). Najwa juga meraih ...