Buku ini didasarkan pada refleksi penulisnya setelah lebih dari 10 tahun mendirikan dan membesarkan Dompet Dhuafa Republika sampai menjadi "The Biggest NGO in Indonesia." Tidak heran bila yang disampaikan di buku ini sangat dekat dengan keseharian kita. Tanpa mengesampingkan sudut pandang ilmu pengetahuan. Sehingga ketika kita membaca buku ini, kita seakan becermin. Membandingkan apa yang telah terjadi dan terbiasa dilakukan dengan apa yang seharusnya diterapkan.
Kehadiran buku ini terasa sangat relevan mengingat apa yang kita saksikan saat ini sungguh menyebabkan kita malu menjadi bangsa Indonesia yang pemimpinnya banyak korupsi, rakyatnya tidak disiplin, dan pengusahanya serakah. Sebab utamanya, kita telah kehilangan karakter yang seharusnya menjadi fondasi bangunan bangsa kita. Dan, buku ini akan menuntun kita bagaimana membangun karakter bangsa harus dilakukan.
Lewat perenungan yang mendalam, Erie Sudewo membagi karakter menjadi tiga kelompok. Pertama, Karakter Dasar yang terdiri dari tiga karakter. Kedua, Karakter Unggulan yang terdiri dari tujuh karakter. Dan, ketiga, Karakter Pemimpin yang terdir dari 9 karakter. Kesembilan belas karakter tersebut dijabarkan Erie dengan sangat luas dan gambling disertai dengan contoh-contoh yang diangkat dari peristiwa keseharian.