Politik tak identik dengan kekuasaan. Kekuasaan hanyalah raga dari politik yang memiliki jiwa. Jiwa politik adalah nilai, norma, dan tata krama yang hadir untuk kepentingan publik. Karena itu, politik sejatinya tak hanya menjelma dalam bentuk kekuasaan, tapi juga kerja-kerja kemanusiaan, kebangsaan, dan kerakyatan. Politik tanpa jiwa akan menghalalkan segala cara, abai pada etika, dan rakyat hanya atas nama.

Buku ini mencoba mengurai sisi-sisi lain dari politik kekuasaan selama kepemimpinan SBY. Ada nilai, norma, dan tata krama yang sejatinya ditaati secara kolektif melalui kerja-kerja yang berorientasi pada publik dalam bingkai demokrasi. Inilah sisi-sisi lain dari komitmen (voice) Presiden SBY yang sering tergerus oleh arus gaduh (noise) politik.