10 kali percobaan bayi tabung.
3 kali keguguran.
Memulai di usia 37.
Melahirkan di usia 44.
“Lyora: Keajaiban yang Dinanti” adalah kisah bagaimana Meutya Hafid (mantan jurnalis yang pernah disandera di Irak, kini Ketua Komisi I DPR RI) dan suaminya berjuang mendapatkan buah hati. Sebuah cerita tentang daya hidup yang luar biasa.
Buku ini sampai ke ranah publik karena keinginan berbagi, sharing feelings-non judgemental, yang akan membuka mata, wawasan, dan menjadi penyemangat para pejuang dua garis biru. Tidak hanya untuk calon ibu, tapi juga calon bapak karena yang menjalani program bayi tabung itu adalah suami dan istri. Bahkan, karena tradisi dan budaya, terikut pula di dalam upaya itu adalah orang tua hingga kakek-nenek dan teman-teman dari pasangan tersebut.
Walaupun tekad dan semangat sama-sama kuat untuk punya anak, kalau tidak ditopang oleh pemahaman yang setara, konflik bisa terjadi, dan biasanya perempuan yang menjadi sasaran kesalahan. Perempuan yang bermasalah, paling bertanggung jawab terhadap kegagalan tersebut. Padahal, isu kesuburan saja sudah merupakan masalah besar, bahkan terbesar setelah komitmen pernikahan.
Satu hal yang penulis garis bawahi dari empunya cerita Lyora., perempuan atau pasangan suami-istri yang ingin punya bayi tabung suka down duluan karena tidak banyak membaca. Bagi Meutya Hafid-mantan jurnalis yang pernah disandera di lrak dan kini Ketua Komisi I DPR RI membaca adalah sumbu motivasi.
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2023