Aletta merasakan pancaran cahaya matahari yang hangat menerpa wajahnya. Ia sudah lupa apa warna matahari yang terakhir dilihatnya. Apakah jingga? Lalu, bagaimana warna jingga itu?

Aletta istimewa. Dia kehilangan penglihatan sejak usianya yang ketiga. Suatu ketika, Aletta terbangun dan menemukan seperangkat alat melukis. Siapa yang memberikan ini kepadanya? Dia memang sangat suka melukis, tapi itu dulu, ketika ia masih tinggal bersama kedua orangtuanya di kota. Apakah ini dari mereka?

Tanpa Aletta ketahui, seorang gadis cantik berambut sebahu telah duduk di balkonnya, menghadap rimbunnya pepohonan yang menyembunyikan matahari. “Hai, Aletta,” sapa gadis itu. Aletta melompat terkejut. “Siapa kamu?” serunya mencari sumber suara. “Namaku Jingga. Bolehkah aku menjadi temanmu sekarang?”