Kebudayaan Jawa memiliki spesifikasi yang sangat khas, terutama pada aspek spiritualisme atau kepercayaan batin yang dianut, sehingga memunculkan paham yang lazim disebut kejawen. Menurut para ahli, kejawen adalah hasil sinkretisasi antara Islam dengan agama dan kepercayaan lama yang sempat tumbuh berkembang di Jawa. Benarkah demikian? Benarkah kejawen erat dengan mistik, klenik, dan hal-hal yang bersifat gaib seperti anggapan banyak orang?
Buku ini merunut dan menyajikan berbagai kasunyatan yang terdapat dalam kejawen dan merekonstruksi ulang liku-liku kepercayaan orang Jawa sejak masa Hindu-Budha hingga Islam, termasuk berbagai situasi kondisi dan nilai yang melatarbelakangi tumbuh berkembangnya kejawen selama ini. Tentu saja menarik, karena kejawen telah berjasa besar. Minimal, dalam mewujudkan tanah Jawa yang ayem tentrem, jauh dari friksi dan konflik. Melalui filsafat kejawen, orang Jawa berusaha memayu hayuning bawana agar jutaan orang merasa aman, nyaman, dan tenteram hidup di tanah Jawa.