Tersembunyi di antara riuhnya kawasan Harmoni, Salon Asmaraloka hadir menjadi terang bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan suaka tenang. Di salon kecil ini, Marissa Hadi—pemiliknya akan selalu menyambut para pengunjung dengan kehangatan layaknya teh cengkih buatan Markus Pelupessy dan keriangan yang ditunjukkan Tina Mochtar, dua pegawai yang senantiasa membantunya melayani para pengunjung dengan badainya masing-masing.

Ada Ayudya, seorang beauty influencer penderita alopecia areata yang mencari kepercayaan dirinya. Lalu Arina, wanita korban kekerasan rumah tangga yang ingin kembali merengkuh mimpinya. Ibu Arnis, wanita pemilik butik yang menyimpan amarah terhadap putra bungsunya, dan Hara, seorang anak laki-laki gagap yang hanya ingin suaranya didengar. Namun, saat badai Marissa sendiri datang menerpa, akankah Salon Asmaraloka tetap mampu berdiri tegak dan menjadi suaka hangat bagi jiwa-jiwa yang membutuhkannya?