Siapa yang menyangka persahabatan yang telah dijalin dengan indah harus diliputi oleh kesedihan yang datang tiba-tiba. Sherina, Kevin, dan Farhan tak kuasa menahan tangis saat mendengar kepergian sahabat mereka Aurora. Lebih menyakitkan lagi ketika mereka benar-benar melihat kepergian Aurell di depan mata.
Beberapa waktu lamanya, hati mereka terasa kosong. Tidak ada canda tawa Aurell. Tidak ada lagi nasihat indah Aurora. Tidak ada lagi pertengkaran-pertengkaran lecil yang menggemaskan mereka. Kenapa Aurora dan Aurell pergi? Apakah kepergian mereka hanya untuk sementara? Ataukah untuk selamanya? Bacalah kisah mereka dalam buku ini.