Barack Obama berhasil meniti tangga sukses menjadi senator kulit hitam kelima dalam sejarah Amerika Serikat, setelah sebelumnya menjadi dosen di Universitas Chicago, senator junior di Negara Bagian Illinios, dan presiden Afrika-Amerika pertama kalinya pada jurnal bergengsi, Havard Law Review, sewaktu ia masih belajar di Universitas Havard. Kini ia adalah salah satu calon kuat wakil Partai Demokrat dalam pemilihan Presiden AS pada 2008.Obama lahir di Hawaii pada tanggal 4 Agustus 1961, dari pasangan Barack Hussein Obama Senior, seorang mahasiswa ekonomi dan penganut Muslim yang taat dari Kenya, dan Ann Dunham, seorang perempuan kulit putih dari Kansas.
Kedua orangtuanya bercerai ketika Obama berumur dua tahun. Setelah perceraian itu, ayahnya memutuskan untuk menempuh studi doktoral di Harvard University sebelum akhirnya kembali ke Kenya. Sedangkan, ibunya menikah kembali dengan orang Indonesia yang bernama Lolo Soetoro dan pindah ke Indonesia ketika Obama berumur enam tahun. Ia dan ibunya tinggal di Jakarta selama empat tahun, ia pun pernah menyebut dirinya sebagai Jakartas street kid. Barack kembali ke Hawaii seorang diri dan tinggal bersama kakek-neneknya hingga ia menamatkan sekolah menengah atasnya pada 1979. Pada 1982, Obama mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Kenya. Kematian ayahnya begitu memukul dirinya dan membawanya dalam sebuah belenggu.
Nyatanya, ia hanya sekali melihat ayahnya sejak kedua orangtuanya bercerai, ketika Barack berusia sepuluh tahun. Seiring dengan meningkatnya popularitas dirinya secara nasional, Barack menuliskan riwayat dan pandangan hidupnya. Dreams from My Father adalah karya pertamanya, sedangkan buku dalam genggaman Anda ini adalah yang kedua. Dalam buku ini, ia menyampaikan berbagai hal; mulai dari kehidupan pribadinya (satu bab khusus membahas saat ia tinggal di Jakarta), dunia kebijakan, politik, masalah sosial, agama, hingga hubungan internasional. Di tengah-tengah amukan dan serangan publik dunia terhadap ketidakbecusan Bush memimpin Amerika, lahir seorang heal-maker (pemimpin yang merangkul) sekaligus deal-maker (seorang yang mampu menjawab persoalan-persoalan praktis). Ia muncul secara tak terduga dan dalam waktu relatif singkat mampu mengubah peta politik, menumbuhkan harapan dan gairah baru.Selamat menyelami dunia pikiran Obama!
[Barack Obama] adalah politisi langka yang benar-benar mampu menulis tentang dirinya dengan cara yang menarik dan orisinal...Dalam buku ini [dia] berjuang untuk membumikan pemikirannya ihwal kebijakan dalam akal sehat yang sederhana sembari mengartikulasikan gagasan-gagasannya dalam ungkapan yang mudah dipahami dan nonpartisan.Michiko Kakutani, New York Times.
Obama mampu menceritakan kepekaannya terhadap ironi dan tragedi dalam interaksi sosial, dimensi-dimensi manusiawi dari setiap persoalan yang ditemuinya, dan orang-orang yang bersentuhan dengannya dalam penuturan yang sederhana namun cerdas dan mengalir.Koran Kompas
Dia adalah salah seorang penulis terbaik yang berhasil memasuki politik modern.Jonathan Alter, Newsweek.com
Di zaman kita yang penuh kecurangan dan tanpa ruh ini, bakat Obama untuk mengusulkan solusi-solusi yang manusiawi dan masuk-akal dengan ungkapan yang elegan dan meningkatkan semangat dan pemikiran benar-benar memenuhi kita dengan harapan.Michael Kazin, Washington Post
Obama menggunakan kosakata yang segar dan ringan untuk membersihkan sebagian racun dari perdebatan politik kontemporer..John Balzar, Los Angeles Times
Barack Obama, Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Dia mencetak sejarah sebagai Presiden Amerika pertama dari keturunan Afrika-Amerika.
Lulusan dari Columbia University & Harvard Law School ini, menjadi President Amerika setelah mengalahkan Hillary Rodham Clinton (sesama calon dari Partai Demokrat) dan John McCain (calon dari Partai Republik).
Pedomannya semasa kampanye: "A Change You Can Believe In" tetap menjadi pedomannya dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden Amerika.
Biografi selengkapnya dapat juga dibaca di buku: Menerjang Harapan Dari Jakarta Menuju Gedung Putih