Jadi perempuan memang susah! Terkadang kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang berat.Lelaki ganteng tapi bego atau yang tajir tapi kampungan? Lipstick warna natural atau merah darah? Pilih anak atau karier? Bagaimana kalau seorang anak tiba-tiba saja hadir tanpa diundang? Memorak-porandakan semua mimpi yang sudah dibangun dengan susah payah selama ini?Tapi jangan mau dong jadi korban! Masih ada pilihan-pilihan yang bisa dibuat. Namun masalahnya bukan cuma sebatas menentukan pilihan, melainkan lebih pada cara menjalani hidup sesuai dengan keputusan yang sudah kita buat. meskipun tidak semudah membalikkan telapak tangan...Perkenalkan Dewi Andini, alias Andin. Tipikal wanita muda masa kini. Cantik, cerdas, energik dan ambisius. Saat mendapat kesempatan bekerja di Belgia, hidupnya terasa sempurna. Karier mantap, kekasih yang cerdas sekaligus tampan, sahabat-sahabat setia, dan kesempatan berkunjung ke negara-negara Eropa tetangga. Tapi itu semua tak berlangsung lama. Begitu Andin menyadari dirinya hamil, dunia terasa runtuh...Lalu apa yang harus Andin lakukan?
Penulis tidak pernah bermimpi untuk menulis buku, apalagi sampai diterbitkan...Terinpirasi untu menulis pertama kali saat menyadari tidak ada teman curhat di Belgia. Daripada dipendam jadi -you-know-what... Merasa bersyukur menjadi perempuan karena dianugerahi kemampuan ber-multitasking, dia menulis di sela-sela kesibukan mengurus bayi dan rumah. Atau kalau memimjam istilah dia, jadi istri, ibu merangkap pembantu sekaligus disambi nulis.