Secara tematik, novel Salah Asuhan telah mengalami pergeseran dari novel-novel pendahulunya. Abdoel Moeis tidak lagi mempersoalkan adat, tetapi menyuguhkan masalah yang lebih besar dari itu: perkawinan campur antarbangsa - Helvy Tiana Rosa, Anggota Majelis Sastra Asia Tenggara
Salah Asuhan adalah tonggak sastra kontemporer pada zamannya, ia memiliki tema aneh, dan barangkali dianggap lancang pada saat itu. Batpimana mungtin sedl^ng Hanafi yang hanya piilnimi, yang notabene adalah kelas rendah untuk pandangan "kelas" yang diterapkan di Hindia Be1ancte.bisa riencinli|dan menikah dengari perempuan Betanda? Pertentangan-pertentangan psikologis, pertmtangan keyakinan, di mana nilai agama dan n.ilai nilai tradisi menjadi persoalan serius (yang membuat tokoh cjjanggap menyinipang). derigan akhir kehidupan tragis yang dialami "tiap^tokohnya, merijadikart novel ini terasa getir dan memilukan.
Inilah potret-potret manusia, dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang dilukiskan secara telanjang dan cerdas. Sebuah novel yang tetap berharga untuk kembali dibaca. - Joni Ariadinata, Sastrawan, Redaktur Majalah Sastra Horison