Buku kelima dari seri "cerita kenangan" ini menceritakan si Aku atau pengarang Nh. Dini yang tumbuh menjadi remaja. Dia menghidupi masa Sekolah Menengah Atas (SMA) Bagian A/Sastra sebagai anak seorang anak seorang janda tanpa santunan. Di kala itu pula bakat seninya berkembang, disertai latihan-latihan dan pemupukan pengetahuan umum lewat bacaan berbobot maupun ringan yang ada di perpustakaan kotanya.
Selain rajin membaca, menulis cerita pendek, dan naskah sandiwara radio, Dini juga giat berkecimpung di bidang teater (yang di waktu itu disebut sandiwara) serta kesenian tradisional (gamelan, tembang, dan tari Jawa). Sementara itu, nilai-nilai kehidupan berubah. Suasana kampung dan mental penduduknya bergeser. Tata cara pergaulan semakin kurang memperhatikan perasaan dan kesopanan. Manusia lebih mementingkan kebutuhan dan kepuasaan dri sendiri atau golongan daripada peduli terhadap orang lain.
Nh Dini lahir tanggal 29 Februari 1936 di Semarang. Setamat SMA bagian Sastra (1959), ia mengikuti kursus Pramugari Darat GIA Jakarta (1956), dan terakhir mengikuti kursus B-1 Jurusan Sejarah (1957). Nh.Dini mulai menulis sejak tahun 1951. Pada tahun 1953 cerpen-cerpennya mulai dimuat di majalah Kisah, Mimbar Indonesia, dan Siasat. Selain menulis cerpen, Dini juga menulis sajak dan sandiwara radio, serta novel. Berbagai penghargaan telah diterimanya, antara lain pemenang Lomba Penulisan Naskah Skenario untuk sandiwara radio se-Jawa Tengah (1955), mendapat hadiah pertama untuk Lomba Penulisan Cerita Pendek dalam Bahasa Prancis se-Indonesia untuk cerpennya Sarang Ikan di Teluk Jakarta (1988). Pada tahun 1989 ia mendapat Hadiah Seni dari Kementerian PdanK untuk bidang Sastra. Pada tahun 1991 Dini kembali memperoleh Piagam Penghargaan Upapradana dari Pemda TK I Jawa Tengah. Selain terus berkarya, Dini juga sibuk menerima undangan-undangan ceramah mengenai sastra dan budaya di dalam dan luar negeri. Selain itu, ia juga mengelola sebuah taman bacaan untuk remaja dan anak-anak di Semarang, yang kegiatannya mencakup latihan Bahasa Indonesia dan diskusi.