Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu.
Maka, ikhlaskan saja kalau begitu.
Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.
Kelebihan:
Garis Waktu adalah buku pertama Fiersa Besari yang ditulis dan diterbitkan bersama Penerbit mediakita (tahun 2016).
Garis Waktu berisi kumpulan tulisan tentang perjalanan “Aku” untuk menghapus “luka-luka”-nya. Luka-luka yang berhubungan dengan perasaan, harapan, cita-cita, masa depan, orang tua, dan tema-tema yang erat hubungannya dengan perjalanan hidup manusia.
Ditulis dari sudut pandang orang pertama (Aku). Disampaikan dengan gaya bahasa yang apik dan ringan, sehingga membuat pembaca seolah-olah menjadi si “Aku”.
Garis Waktu edisi ulang tahun ke-5 ini mendapat pembaruan di kover dan tata letak isi buku.
Fiersa Besari. Biasa disapa “Bung”, seorang lelaki beruntung kelahiran Bandung, 3 Maret. Mengawali karier sebagai musisi sebelum akhirnya jatuh cinta pada dunia tulis- menulis. Selain menulis, Bung juga aktif berkegiatan di alam terbuka. Berkelana menyusuri Indonesia—dan melihat realitas negeri ini—membuat Bung gemar menyisipkan pesan humanisme dan sosial dalam karya-karyanya yang bertema cinta dan kehidupan. “Arah Langkah” adalah buku keempatnya setelah “Garis Waktu”, “Konspirasi Alam Semesta”, dan “Catatan Juang”.