Soft Cover, Agustus 2016 | |||
Stock tidak tersedia
|
Thariq berdiri, lalu menyimpan tangannya di pinggang. Selama beberapa detik, dia menatap Khanza dengan kelopak mata menyempit. Khanza tidak tahu apa yang ada di kepala Thariq ketika menatapnya begitu. Khanza membalas tatapan curiga Thariq dengan sorot mata penuh penentangan. Tiga detik. Thariq masih menancapkan mata curiga kepada Khanza. Empat detik. Lima detik, Thariq tidak berkedip. Enam detik, matanya justru kian melebar. Tujuh detik, Khanza mulai merasakan keanehan. Delapan detik, angin ...