Soft Cover, 2014 | |||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, 2013 | |||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, 2013 | |||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, 2012 | Rp. 17.250 | Rp. 12.075 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover, 2011 | Rp. 17.250 | Rp. 12.075 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover, 2011 | |||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, 2010 | |||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, 2010 | |||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, 2010 | |||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, 2008 | Rp. 17.250 | Rp. 12.075 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover, 2008 | |||
Stock tidak tersedia
|
Soft Cover, 2006 | Rp. 11.500 | Rp. 8.050 (30% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Soft Cover, Desember 2004 | Rp. 52.000 | Rp. 41.600 (20% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Tak ada karya sastra yang dapat menandingi The Master and Margarita.
Suatu sore pada musim semi, Iblis keluar dari bayang-bayang untuk meneror Moskow. Di sudut lain Kota Moskow, sang Master membakar naskah novelnya setelah para kritikus sastra mengganyang karya tersebut, dan dia berakhir di rumah sakit jiwa. Sementara, Margarita—kekasih gelap sang Master—menjual jiwanya kepada Iblis demi pembebasan sang Master.
Novel satir kehidupan Soviet yang fantastis, lucu, dan tajam karya Mikhail Bulgakov ini menggabungkan dua bagian yang berbeda, tapi saling berkelindan: satu berlatar belakang Moskow kontemporer dan yang lainnya di Yerusalem kuno, masing-masing penuh dengan tokoh-tokoh bersejarah, khayalan, mengerikan, dan mengagumkan.
Ditulis pada masa-masa tergelap pemerintahan Stalin, diterbitkan pada 1966 dan 1967, dan terjual sebanyak 150.000 eksemplar dalam hitungan jam, The Master and Margarita menjadi fenomena sastra yang mengilhami bangkitnya kebebasan artistik dan spiritual bagi orang-orang Rusia.
">
Tak ada karya sastra yang dapat menandingi The Master and Margarita.
Suatu sore pada musim semi, Iblis keluar dari bayang-bayang untuk meneror Moskow. Di sudut lain Kota Moskow, sang Master membakar naskah novelnya setelah para kritikus sastra mengganyang karya tersebut, dan dia berakhir di rumah sakit jiwa. Sementara, Margarita—kekasih gelap sang Master—menjual jiwanya kepada Iblis demi pembebasan sang Master.
Novel satir kehidupan Soviet yang fantastis, lucu, dan tajam karya Mikhail Bulgakov ini menggabungkan dua bagian yang berbeda, tapi saling berkelindan: satu berlatar belakang Moskow kontemporer dan yang lainnya di Yerusalem kuno, masing-masing penuh dengan tokoh-tokoh bersejarah, khayalan, mengerikan, dan mengagumkan.
Ditulis pada masa-masa tergelap pemerintahan Stalin, diterbitkan pada 1966 dan 1967, dan terjual sebanyak 150.000 eksemplar dalam hitungan jam, The Master and Margarita menjadi fenomena sastra yang mengilhami bangkitnya kebebasan artistik dan spiritual bagi orang-orang Rusia.
">
Tak ada karya sastra yang dapat menandingi The Master and Margarita.
Suatu sore pada musim semi, Iblis keluar dari bayang-bayang untuk meneror Moskow. Di sudut lain Kota Moskow, sang Master membakar naskah novelnya setelah para kritikus sastra mengganyang karya tersebut, dan dia berakhir di rumah sakit jiwa. Sementara, Margarita—kekasih gelap sang Master—menjual jiwanya kepada Iblis demi pembebasan sang Master.
Novel satir kehidupan Soviet yang fantastis, lucu, dan tajam karya Mikhail Bulgakov ini menggabungkan dua bagian yang berbeda, tapi saling berkelindan: satu berlatar belakang Moskow kontemporer dan yang lainnya di Yerusalem kuno, masing-masing penuh dengan tokoh-tokoh bersejarah, khayalan, mengerikan, dan mengagumkan.
Ditulis pada masa-masa tergelap pemerintahan Stalin, diterbitkan pada 1966 dan 1967, dan terjual sebanyak 150.000 eksemplar dalam hitungan jam, The Master and Margarita menjadi fenomena sastra yang mengilhami bangkitnya kebebasan artistik dan spiritual bagi orang-orang Rusia.
">
Tak ada karya sastra yang dapat menandingi The Master and Margarita.
Suatu sore pada musim semi, Iblis keluar dari bayang-bayang untuk meneror Moskow. Di sudut lain Kota Moskow, sang Master membakar naskah novelnya setelah para kritikus sastra mengganyang karya tersebut, dan dia berakhir di rumah sakit jiwa. Sementara, Margarita—kekasih gelap sang Master—menjual jiwanya kepada Iblis demi pembebasan sang Master.
Novel satir kehidupan Soviet yang fantastis, lucu, dan tajam karya Mikhail Bulgakov ini menggabungkan dua bagian yang berbeda, tapi saling berkelindan: satu berlatar belakang Moskow kontemporer dan yang lainnya di Yerusalem kuno, masing-masing penuh dengan tokoh-tokoh bersejarah, khayalan, mengerikan, dan mengagumkan.
Ditulis pada masa-masa tergelap pemerintahan Stalin, diterbitkan pada 1966 dan 1967, dan terjual sebanyak 150.000 eksemplar dalam hitungan jam, The Master and Margarita menjadi fenomena sastra yang mengilhami bangkitnya kebebasan artistik dan spiritual bagi orang-orang Rusia.
...Moli sering dibuat kesal oleh sikap dan perhatian Daddy yang berlebihan, karena Moli merasa dirinya sudah besar. Daddy Moli sering lupa mengetuk pintu kamar Moli setiap dia sedang belajar.
Pernah, saat Moli sedang les online Matematika, Daddy tiba-tiba masuk ke kamar Moli tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Padahal, Moli sudah mengaktifkan kamera dan mikrofonnya. Malu banget!
Setiap makan malam bersama, Daddy punya kebiasaan menanyakan Moli bagaimana hari-harinya di sekolah, atau menanyakan apakah ada teman yang menjailinya. Moli merasa kesal karena Daddy terus mengulang pertanyaan seperti itu setiap makan malam bersama. Daddy juga masih suka memperlakukan Moli seperti anak kecil.
Suatu hari, Moli dan ketiga sahabatnya berencana untuk pergi ke kafe baru di dekat sekolahnya. Betapa terkejutnya Moli, karena tiba-tiba Daddy ikut ke kafe dan mengobrol bersama ketiga sahabatnya! Aduuuh … apa yang harus Moli lakukan? Apakah Daddy akan terus bersikap menyebalkan?
">
Moli sering dibuat kesal oleh sikap dan perhatian Daddy yang berlebihan, karena Moli merasa dirinya sudah besar. Daddy Moli sering lupa mengetuk pintu kamar Moli setiap dia sedang belajar.
Pernah, saat Moli sedang les online Matematika, Daddy tiba-tiba masuk ke kamar Moli tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Padahal, Moli sudah mengaktifkan kamera dan mikrofonnya. Malu banget!
Setiap makan malam bersama, Daddy punya kebiasaan menanyakan Moli bagaimana hari-harinya di sekolah, atau menanyakan apakah ada teman yang menjailinya. Moli merasa kesal karena Daddy terus mengulang pertanyaan seperti itu setiap makan malam bersama. Daddy juga masih suka memperlakukan Moli seperti anak kecil.
Suatu hari, Moli dan ketiga sahabatnya berencana untuk pergi ke kafe baru di dekat sekolahnya. Betapa terkejutnya Moli, karena tiba-tiba Daddy ikut ke kafe dan mengobrol bersama ketiga sahabatnya! Aduuuh … apa yang harus Moli lakukan? Apakah Daddy akan terus bersikap menyebalkan?
">
Moli sering dibuat kesal oleh sikap dan perhatian Daddy yang berlebihan, karena Moli merasa dirinya sudah besar. Daddy Moli sering lupa mengetuk pintu kamar Moli setiap dia sedang belajar.
Pernah, saat Moli sedang les online Matematika, Daddy tiba-tiba masuk ke kamar Moli tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Padahal, Moli sudah mengaktifkan kamera dan mikrofonnya. Malu banget!
Setiap makan malam bersama, Daddy punya kebiasaan menanyakan Moli bagaimana hari-harinya di sekolah, atau menanyakan apakah ada teman yang menjailinya. Moli merasa kesal karena Daddy terus mengulang pertanyaan seperti itu setiap makan malam bersama. Daddy juga masih suka memperlakukan Moli seperti anak kecil.
Suatu hari, Moli dan ketiga sahabatnya berencana untuk pergi ke kafe baru di dekat sekolahnya. Betapa terkejutnya Moli, karena tiba-tiba Daddy ikut ke kafe dan mengobrol bersama ketiga sahabatnya! Aduuuh … apa yang harus Moli lakukan? Apakah Daddy akan terus bersikap menyebalkan?
">
Moli sering dibuat kesal oleh sikap dan perhatian Daddy yang berlebihan, karena Moli merasa dirinya sudah besar. Daddy Moli sering lupa mengetuk pintu kamar Moli setiap dia sedang belajar.
Pernah, saat Moli sedang les online Matematika, Daddy tiba-tiba masuk ke kamar Moli tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Padahal, Moli sudah mengaktifkan kamera dan mikrofonnya. Malu banget!
Setiap makan malam bersama, Daddy punya kebiasaan menanyakan Moli bagaimana hari-harinya di sekolah, atau menanyakan apakah ada teman yang menjailinya. Moli merasa kesal karena Daddy terus mengulang pertanyaan seperti itu setiap makan malam bersama. Daddy juga masih suka memperlakukan Moli seperti anak kecil.
Suatu hari, Moli dan ketiga sahabatnya berencana untuk pergi ke kafe baru di dekat sekolahnya. Betapa terkejutnya Moli, karena tiba-tiba Daddy ikut ke kafe dan mengobrol bersama ketiga sahabatnya! Aduuuh … apa yang harus Moli lakukan? Apakah Daddy akan terus bersikap menyebalkan?
...