“Harusnya kami sudah dapat apa yang kami inginkan, tinggal menjalani hidup bahagia bersama. Tapi kenapa masa lalu terlihat lebih indah?” Sama seperti Sachi. “Kakak” juga menyimpan luka yang perih. Lembaran masa lalu Kakak terkuak di volume ini. ...

“Jauh di lubuk hatimu, kau masih berharap ada orang datang menolongmu, kan?” Kenapa Matsubase mau bersusah payah menolong Sachi? Ternyata dia memiliki masa lalau yang tak kalah suram dibanding Sachi. Rasa tak berdaya, ingin mati, tapi sebetulna mendambakan pertolongan dari orang lain... ...

“Kami tak datang untuk memisahkan kalian!” Akhirnya Sachi dan kakak berhadapan dengan Matsubase. Setelah bentrokan sengit, mulai terjalin komunikasi di antara kedua belah pihak. Sampai kapan Sachi membiarkan detektif itu membayangi kehidupannya bersama kakak penculik? ...

“Apa bedanya membunuh satu atau 2 orang?” Sachi san kakak penculik kabur untuk menghindari kejaran polisi. Mereka lari jauh ke selatan, berharap tak akan ditemukan siapapun. Ketika detektif Matsubase muncul di depan pintu apartemen mereka, Sachi dan kakak penculik sepakat untuk mengambil tindakan tegas! ...

"Kau tak punya keberanian untuk mati, kan?" Setelah menyelamatkan Sachi dari cengkeraman guru mesum, kakak penuclik mengutarakan isi hati yang sesungguhnya. Pengakuan ini akan mengubah hubungan Sachi dan penculiknya secara total! ...

"Aku ingin menjadi penculikmu." Dengan nekad, Sachi pergi menemui orang yang mengupload video di internet. Dialah orang yang sering mencabulinya di masa lalu. Sachi tak ingin kebahagiaan semu yang digenggamnya saat ini hilang tanpa bekas.... ...

"Begitu ada orang lain melangkah masuk ke ruangan itu, kebahagiaaan kami pasti hancur.." Si penculik berusaha mempertahankan secuil kebahagiaan hidup bersama korbannya. Dia berjuang memberikan rasa aman dan nyaman, juga ketanangan hati. Mesti itu berati dia harus bergelut dengan bergama identitas palsu untuk memenuhi tuntutan hidup.. ...

"Kalau berhasil lolos, kita akan menikah. Kalau tertangkap, kita mati bersama..." Begitulah janji yang dilontarkan Sachi pada pemuda yang baru saja menculiknya. Dia yang tak punya tempat di manapun di dunia ini, merasa menemukan kebahagiaan di sisi penculiknya.... ...