Soft Cover, Juni 2015 | |||||
Stock tidak tersedia
|
2.
Soft Cover, September 2015 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Suzanna Theresia (Sue), pendiri Shavuot Pte. Ltd. dan PT Shavuot Kreatif
Solusi, menghabiskan satu dekade meniti tangga karier korporasi
sebelum memutuskan mengejar impian kreatifnya menjadi netpreneur.
Berbekal semangat belajar tak kenal henti, kobar visi yang pantang
padam, juga kerja keras nan cerdas yang terus diupayakan, Sue akhirnya
menemukan istana suksesnya setelah lima tahun penuh perjuangan.
Sue kini dikenal sebagai internet marketer sekaligus product creator
dengan pengaruh ...
3.
Soft Cover, Januari 2021 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Tuhan menciptakan dunia dan seisinya lengkap dengan cerita, dalam kitab suci dan kisah para nabi. Tanpa cerita, manusia hanyalah seonggok tanah, jin cuma api, dan tumbuh-tumbuhan sekadar benda mati. Semua orang tahu pasti, fisik manusia akan menua, pada saatnya jantung akan berhenti berdetak, dan badan kita akan ditanam dalam tanah menjadi makanan cacing. Kita semua akan mati, tetapi cerita tentang kita tidak akan pernah mati, jika, dan hanya jika kita menuliskan cerita kita dan meninggalkannya ...
4.
5.
Soft Cover, Februari 2014 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Prof. Dr. Ir. Go Ban Hong (88 tahun) mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk kemajuan pertanian Indonesia, khususnya di bidang penelitian pertanian dan pendidikan pertanian. Di kalangan peneliti, dosen dan mahasiswa ilmu tanah, mantan Guru Besar Institut Pertanian Bogor dan Universitas Sintuwu Maroso ini dikenal sebagai penggagas konsep fenomena kelelahan tanah.
Sebagai ilmuwan, Go Ban Hong kerap kritis pada kebijakan pemerintah Orde Baru. Antara lain soal swasembada beras yang dinilai ...
6.
Juni 2014 | |||||
Stock tidak tersedia
|
"""Prof. Dr. Ir. Go Ban Hong (88 tahun) mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk kemajuan pertanian Indonesia, khususnya di bidang penelitian pertanian dan pendidikan pertanian. Di kalangan peneliti, dosen dan mahasiswa ilmu tanah, mantan Guru Besar Institut Pertanian Bogor dan Universitas Sintuwu Maroso ini dikenal sebagai penggagas konsep fenomena kelelahan tanah.
Sebagai ilmuwan, Go Ban Hong kerap kritis pada kebijakan pemerintah Orde Baru. Antara lain soal swasembada beras yang ...
7.
Soft Cover, Desember 2020 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Apa kau tahu rasanya tertimpa kesusahan hidup yang bertubi-tubi? Aku mengalaminya. Emak meninggal saat aku berusia enam tahun. Abahku menikah lagi. Aku hanya bisa menyelesaikan pendidikan sekolah dasar.
Hidupku terasa kacau, rumit, dan berantakan. Aku tak punya pilihan se-lain merantau ke Surabaya, sambil membawa asa bahwa hidupku akan berubah. Namun, perjalanan hidup tak semudah itu. Di Surabaya, aku terdampar di kchidupan pasar—menjadi kuli panggul, bekerja serabutan, tidur di emperan, ...