Bahasa
Indonesia
Penulis
I. Wibowo
Kategori
Buku

Format
Soft Cover (4)

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
Soft Cover, Maret 2011
Stock tidak tersedia
Proses demokratisasi di republik ini ternyata terus direcoki bandit demokrasi. Ada yang disebut bandit pengembara, ada bandit menetap. Keduanya sama-sama jahat. Merekalah yang merongrong perjuangan dan beragam upaya kita menegakkan ideologi yang memuliakan rakyat itu. ...
2.
Setelah Air Mata kering
Masyarakat Tionghoa Pasca Peristiwa Mei 1998
oleh I. Wibowo
Soft Cover, Maret 2010
Stock tidak tersedia
Kerusuhan anti-Tionghoa Mei 1998 dapat dikatakan sebuah tonggak sejarah paling buruk dalam kehadiran orang Tionghoa di Indonesia. Peristiwa itu brutal, kejam, berdarah, dan tak berperikemanusiaan. Sepuluh tahun kemudian beberapa orang berkumpul untuk merenungkan peristiwa itu dan melihat apa-apa saja yang telah dicapai ’Setelah Air Mata Kita Kering. Buku ini menyajikan bahasan yang menarik dan sering provokatif, membeberkan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh orang etnis ...
3.
Merangkul Cina
Hubungan Indonesia Cina Pasca Soeharto
oleh I. Wibowo
Soft Cover, Mei 2009
Stock tidak tersedia
Berisi kumpulan tulisan dari 10 orang penulis yang menitikberatkan pada hubungan Indonesia-Cina. Hubungan Indonesia-Cina sudah terjalin sejak tahun 1950, tetapi baru akhir-akhir ini hubungan keduanya menjadi erat. Kunjungan antara pemimpin semakin sering, volume perdagangan meningkat, begitu pula turisme. Ada kerja sama di bidang energi, juga di bidang militer. Puncaknya adalah ditandatanganinya "Kemitraan Strategis" pada April 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Hu ...
4.
Soft Cover, Desember 2006
Stock tidak tersedia
Pandji WisaksanaKisah-kisah Perjalanan Hidup Delapan DekadePada tahun 1970-an, siapa yang tidak kenal "Pioneer"? Barang-barang kebutuhan sehari-hari, dari ember, kotak sabun, sampai gantungan baju, adalah buatan "Pioneer". Adalah seorang Pandji Wisaksana yang berada di balik sukses besar "Pioneer", yang merupakan mahkota bisnisnya.Sempat berulang kali jatuh bangun dalam membangun bisnisnya, Pandji terus bekerja dengan gigih untuk mencari uang dan keuntungan. Namun, mata hatinya tidak terarah ...