Bahasa
Indonesia
Penulis
Wahyu Hr
Kategori
Buku
Fiksi (1)
Filsafat (1)
Sejarah (2)

Format
Soft Cover (4)

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
Gugur Bunga Kedaton oleh Wahyu Hr
Soft Cover, Maret 2015
Stock tidak tersedia
“Tetapi, siapa yang bisa membalik sejarah? Siapa pula yang bisa menarik mundur detak jam yang sudah terlanjur bergerak maju ke depan?” Majapahit telah memasuki sandyakalaning mangsa. Ibarat sebuah pedati tua yang kelelahan melakukan perjalanan panjang, jerujinya kini telah berada tepat di bawah menahan beban pedati yang dibawanya. Kekuatan Majapahit yang luar biasa akhirnya harus takluk oleh kerajaan bernama Demak, kerajaan kecil yang berada di pesisir utara Pulau Jawa. Demak ...
2.
Gemuruh Paregreg oleh Wahyu Hr
Soft Cover, November 2013
Stock tidak tersedia
"Kita akan berjuang bersama sampai titik darah penghabisan. Jangan pernah ada prajurit Kedaton Wetan yang menyerah kepada musuh. Lebih baik mati dalam medan pertempuran dengan gagah perkasa, daripada merendahkan derajat dan harga diri kita dengan menghamba kepada Kedaton Kulon." *** Pasca Mahapatih Gajah Mada moksa, Kerajaan Majapahit mulai kehilangan pengaruh dan wibawanya.  Kerajaan-kerajaan kecil yang menjadi bawahannya pun mulai menyatakan ingin memisahkan diri. Selain ...
3.
Soft Cover, Juni 2013 Rp. 68.000 Rp. 54.400 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Pada tahun 1965 - 1967 bangsa Indonesia pernah mengalami suatu peristiwa yang sangat dahsyat. Korban politik carut marut, yang tidak terlibat, atau kebetulan sial karena fitnah di dalamnya. Tidak terkecuali kisah seorang ibu dan anak yang menyimpan rapat-rapat kenangan traumatik selama berpuluh tahun. Kini zaman telah lama berubah. Termasuk telah merubah pandangan wanita itu tentang perlunya dunia mengetahui sudut pandang dari 'jejak sejarah tersembunyi'. Membaca novel "Dongeng ...
4.
Soft Cover, September 2011
Stock tidak tersedia
Menurut pandangan penulis, ada beberapa hal yang "salah"? dalam memahami sosok dan ajaran Syekh Siti Jenar, sang wali kontroversi. Sejarah “kesalahpahaman� yang telah dimulai sejak islam masuk ke tengah-tengah masyarakat indonesia, dan pada perkembangannya menjalin keindahan dengan budaya setempat. Waktu itu, oleh lembaga walisongo yang didukung kerajaan demak bintara, sosok dan ajaran Syekh Siti Jenar dianggap "berbahaya"?. Karena, mereka merasa masyarakat Jawa belum siap untuk ...