Soft Cover, Desember 2016 | |||||
Stock tidak tersedia
|
“Jadilah kamu pohon yang tenang, yang tak ada kerisauan akan ketetapan Tuhannya.”
Tentang pohon, tentang musim yang menjadikannya subur, atau musim yang membuatnya mati. Satu yang ia yakini, bahwa ketika itu subur, maka itu adalah kehendak Tuhannya, dan ketika ia mati itu pula kehendak Tuhannya. Ketika kemudian ia subur kembali, itu pun kehendak Tuhannya. Berulang kali ia dihidupkan, dimatikan, dan kembali hidup ia tak pernah menentang maksud Tuhannya. Ia tahu bagaimanapun dia akan ...