Penulis
Emha Ainun Nadjib

Format
Soft Cover (71)
Tanda Tangan (3)

Bahasa
Indonesia (71)

Hasil: 21 - 40 dari 71
GRIDLIST
21.
Iblis Tidak Butuh Pengikut (Daur II) oleh Emha Ainun Nadjib
Anak, Cucu, dan Saudaraku .... Seberapa bencikah engkau kepada iblis? Yang selalu kau kutuk di sela doa-doamu. Yang selalu kau persalahkan ketika kegelapan menutupi hatimu. Apakah kalian benar-benar percaya jika hatimu hanya memiliki dua sisi yang berseberangan? Kebaikan di sisi malaikat dan keburukan di sisi iblis. Mampukah engkau membaca isi hati manusia-manusia ini: para pejuang yang lantang menolak korupsi, orang-orang yang menolak merampok harta rakyat? Jangan-jangan, mereka ...
22.
Sesobek Buku Harian Indonesia oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Januari 2017
Stock tidak tersedia
Ibarat musafir, Emha Ainun Nadjib telah berjalan jauh. Ia telah menjelajahi Indonesia, mencicipi ribuan pengalaman, dan memanggul ribuan beban. Yang terangkum di buku ini adalah ekspresi dan impresi seorang Cak Nun tentang, dalam, dari, dan terhadap Indonesia.   Sesobek Buku Harian Indonesia menyodorkan cermin di hadapan wajah kita. Wajah Indonesia dengan segala macam problemnya. Keadilan, kemanusiaan, hak asasi, kesenjangan sosial, serta pengharapan akan hidup yang lebih baik. ...
23.
Jejak Tinju Pak Kiai oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juni 2016
Stock tidak tersedia
Apa yang menjadi sorotan Emha Ainun Nadjib melalui bukunya ini? Emha menuliskan kegelisahannya soal reog, batik, lagu Rasa Sayange yang diakui sebagai kebudayaan Malaysia. Bagaimana kita menyikapi hal ini? Tidak hanya itu saja--Emha yang sangat peduli dengan rakyat kecil gelisah dengan musibah Pasar Turi di Surabaya, gelisah dengan nasib TKI di Malaysia, gelisah dengan masalah lumpur Lapindo yang tak kunjung usai. Bahkan kegelisahannya bertambah soal Pilkada yang cenderung kisruh di berbagai ...
24.
Secangkir Kopi Jon Pakir oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Oktober 2016
Stock tidak tersedia
Ini kopi bukan sembarang kopi. Ini kopi bikinan koki bernama Jon Pakir alias 'Jon yang Faqir'-seorang pakar kondang asal Jombang yang piawai dalam meracik gagasan dan merakit kata-kata. Kali ini Si Jon ingin menghibur pembaca sekaligus menyajikan secangkir kopi yang mat-matan untuk dinikmati kapan dan di mana saja. Ada kopi 'Modal untuk Pelit', kopi 'Amenangi Zaman Jahiliah', kopi 'Jurnalisme Absolut', kopi 'Syahadat Kiai Jangkung', kopi 'Sosiologi ...
25.
Hidup itu Harus Pintar Ngegas Ngerem oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Oktober 2016 Rp. 74.000 Rp. 55.500 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Jangan memasuki suatu sistem yang membuat Anda melampiaskan diri. Tapi, dekat-dekatlah dengan sahabat yang membuat Anda mengendalikan diri. Karena Islam itu mengendalikan, bukan melampiaskan. Hidup itu harus bisa ngegas dan ngerem.   ***   Cak Nun adalah penjaga Telaga Al Kautsar. Dia mempersilakan siapa pun yang berjumpa dengannya untuk membasuh badan ruhani dan melepas dahaga batin. Dia menemani kita untuk istirahat sejenak dari kerumitan dan menyuguhkan kesederhanaan. ...
26.
Mati Ketawa Ala Refotnasi oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juli 2016
Stock tidak tersedia
Tiap hari saya bertemu dengan ribuan rakyat di berbagai daerah dan pulau. Hampir semua bertanya, “Kok, partai politik kita sekarang begitu banyak? Ini demokrasi ataukah perpecahan ataukah ketidakdewasaan? Kami harus memilih yang mana?”   Saya tidak bisa menjawab. Malah balik bertanya, “Orang partai mana yang sudah kulonuwun kepada Sampean-Sampean di kampung ini?”   Mereka menjawab, “Belum ada .…”   ...
27.
Spiritual Journey oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juni 2016
Stock tidak tersedia
28.
Demokrasi La Roiba Fif oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juni 2016
Stock tidak tersedia
29.
Titik Nadir Demokrasi oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, April 2016
Stock tidak tersedia
Tanpa disadari, korupsi menjadi salah satu “sahabat” sehari-hari kita. Korupsi tak terasa korupsi karena milik bersama, dilakukan bersama, ditutupi dengan alibi-alibi bersama, ditaburi harum wewangian retorika dari berbagai sudut, sisi, dan disiplin. Korupsi menjadi kecenderungan sehari-hari. Menjadi “naluri alamiah” tradisi kebudayaan kita. Menjadi makanan pokok sehari-hari. Menjadi candu yang membuat orang merasa rugi kalau tak melakukannya.   Inilah ...
30.
Kiai Bejo, Kiai Untung, Kiai Hoki oleh Emha Ainun Nadjib
Apa yang ingin disampaikan Cak Nun melalui bukunya ini? Sebagai budayawan sekaligus pekerja sosial, Cak Nun ingin memberikan kado cinta kepada sesama manusia, sesama hamba Allah, dan sesama Bangsa Indonesia. Kado cinta akan menghapuskan nuansa kebencian, menyingkirkan prasangka dan fitnah. Dengan kado cinta memberikan pencerahan, silaturahmi, kemesraan budaya, empati masyarakat, peneguhan nasionalisme. ...
31.
Indonesia Bagian Dari Desa Saya oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juni 2016
Stock tidak tersedia
Ternyata sejak tahun 1970-an Emha Ainun Nadjib sudah memiliki pemikiran yang jauh ke depan mengenai bangsa kita. Emha sangat bersedih bahwa "zaman edan" tiga dekada lalu sudah membuat kepala pusing, tetapi sekarang ini "zaman edan" malah membuat kepala kita pecah! Keprihatinan dan konsistensi pemikiran Emha terhadap masalah sosial budaya bangsa ini membuat kita lebih sensitif. Lebih peduli pada persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat sehari-hari. Pemikiran reflektif Emha ...
32.
Tuhan Pun Berpuasa (Cover Baru) oleh Emha Ainun Nadjib
Allah begitu sabar terhadap manusia, cinta dan romantisme-Nya tidak berdasarkan kekuasaan belaka. Allah pun mempunyai rasa "memiliki" terhadap manusia. Dengan setia Allah tetap menerbitkan matahari tanpa peduli apakah manusia mensyukuri atau tidak. Allah tetapi memancarkan cahaya matahari tanpa memperhitungkan berbagi pengkhianatan manusia terhadap-Nya. Allah "Berpuasa" menahan diri dari murka-Nya terhadap manusia. Puasa adalah "milik khusus" di haribaan-Nya. ...
33.
Slilit sang Kiai oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Januari 2014
Stock tidak tersedia
Ide-ide dan sepak terjangnya sering bernada kritis dan mengejutkan. Minatnya luas, mencakup berbagai masalah hangat di bidang sosial, budaya, dan politik. Buku ini jelas memperlihatkan sosok penulisnya, Emha Ainun Nadjib, sebagai cendekiawan yang kritis sekaligus penyair yang kerap lebih suka menafikan aturan-aturan konvensional. Di dalamnya, Emha menuangkan segenap gagasan dan uneg-uneg-nya tentang "persoalan-persoalan darurat bagi bangsa yang berduka". ...
34.
Seribu Masjid Satu Jumlahnya oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Mei 2019 Rp. 69.000 Rp. 51.750 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Bahkan seribu masjid, sejuta masjid Niscaya hanya satu belaka jumlahnya Sebab tujuh samudra gerakan sejarah Bergetar dalam satu ukhuwwah Islamiyyah Dalam buku ini, pembaca akan mendapati ungkapan cinta seorang manusia kepada sesamanya dan Penciptanya. Meskipun tetap dengan nada yang kadang menusuk tajam—karena sarat kritik atas kehidupan sosial kita yang pincang—kelima puluh proisi yang tampil di sini mencuatkan kepekaan dan kedalaman pemikiran seorang seniman dalam menangkap ...
35.
Saat-Saat Terakhir Bersama Soeharto
2,5 Jam di Istana
oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Mei 2016
Stock tidak tersedia
Di manakah letak kita, para rakyat kecil yang tak berdaya ini? Di koran, di televisi, mereka semua berbicara dengan gagah dan patriotik. Namun, fokus pembicaraan mereka kebanyakan tentang tema-tema “pembagian kekuasaan” atau “perebutan kekuasaan”. Hampir tak ada yang kita rasakan hatinya mencintai kita, yang memfokuskan perhatiannya pada apakah kita akan kelaparan atau tidak. *** Mei 1998 merupakan tonggak penting bagi perubahan nasib bangsa Indonesia. ...
36.
BH (cover Baru) oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Desember 2015
Stock tidak tersedia
37.
Orang Maiyah oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, November 2015
Stock tidak tersedia
Orang Maiyah adalah orang yang membaca dirinya berulang-ulang, ribuan kali. Di dalam Maiyah tak ada guru dan murid. Semua orang adalah murid, sang penghendak ilmu. Hidup orang Maiyah tidak tergantung kekayaan dan atau kemiskinan, tetapi tergantung pada proses pembelajaran menggunakan akal dan nuraninya untuk menyutradarai hidup menuju yang pantas dituju. *** Orang Maiyah menunjukkan kepada kita bahwa Cak Nun bukanlah satu-satunya tokoh kunci. Cak Nun bukanlah orang suci yang berusaha ...
38.
Istriku Seribu oleh Emha Ainun Nadjib
Penduduk negeriku malas belajar sejarah, ogah berpikir, tidak pernah merasa penting untuk mempelajari suatu persoalan melalui pertimbangan pemikiran yang saksama. Kalau ada buah busuk, mereka beramai-ramai sibuk mengutuknya, membuangnya, menghina buah itu, tanpa sedikit pun ingat pada pohonnya apalagi akarnya, terlebih lagi tanahnya-jangankan lagi pencipta tanah itu. *** Istriku Seribu merupakan esai yang ditulis Cak Nun dalam meletakkan isu poligami pada konteks kehidupan bermasyarakat. ...
39.
Surat kepada Kanjeng Nabi oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juli 2015
Stock tidak tersedia

...
40.
99 untuk Tuhanku oleh Emha Ainun Nadjib
Soft Cover, Juli 2015
Stock tidak tersedia
Tuhanku Kususun 99-ku agar sampai pada 0 dan kulahirkan kembali 1-ku sampai 99-ku yang baru. Tuhanku Kususun 99 napasku untuk meniru-Mu mendekati watak-Mu dan menjadi hati-Mu. Ini ^hanya^ suatu sembahyang, tak lebih dan tak kurang. Sepenuh-penuhnya kutumpahkan kepada Allah Swt., langsung kepada-Nya maupun melewati engkau dan semua saudara kiita. Suatu sembahyang sederhana; usaha untuk merebut diriku sendiri dari tengah cengkeraman kehidupan, kebudayaan, peradaban, politik, ekonomi, persaingan ...