Penulis
Tita Larasati
Kategori
Buku

Format
Soft Cover (5)

Bahasa
Indonesia (5)

Hasil: 1 - 5 dari 5
GRIDLIST
1.
Komik Sepatu Dahlan oleh Khrisna Pabhicara, Tita Larasati (1)
Soft Cover, November 2013
Stock tidak tersedia
Kemiskinan menjadikan Dahlan tidak mudah menyerah dengan keadaan. Rasa lapar dan lecet di kaki adalah sahabat baiknya. Dia harus berjalan berkilo-kilo meter tanpa alas kaki untuk meraih ilmu. Sepulang sekolah, Dahlan harus bekerja demi mengatasi rasa laparnya. Meskipun demikian, Dahlan tetap berusaha mengejar dua cita-citanya, yaitu sepatu dan sepeda. ...
2.
Komik Nanny oleh Tita Larasati
Soft Cover, Desember 2011
Stock tidak tersedia
belum ada ...
3.
Antologi 7 (Graphic Diary) oleh Sheila Rooswitha
Soft Cover, Juli 2009
Stock tidak tersedia
Sembilan cergamis yang sudah kenyang malang-melinting di dunia cergam alias cerita bergambar diundang untuk menuangkan karya mereka dengan tema "Tujuh". Maksudnya mereka diminta menampilkan cergam berdasarkan pengalaman nyata, keseharian, curahan perasaan dan hal-hal lain yang biasanya tertuang dalam buku harian. Mereka diminta menorehkannya dalam satu halaman cergam dalam satu hari selama tujuh hari berturut-turut. Hasilnya bukan hanya terlihat sebagai kumpulan berbagai cerita, tapi ...
4.
Curhat Tita oleh Tita Larasati
Soft Cover, April 2008
Stock tidak tersedia
Much more than just drawings and some captions, Tita work is a cultural perspective presented superbly entertaining. Andrea Hirata, Author of Laskar Pelangi- Garis lugu mengungkap situasi dengan gembira dan nakal, itulah yang asik dalam buku harian Tita.Priyanto S., kartunis majalah Tempo Ulasannya: Tepatnya, tak ada hidung di gambar wajah Tita jika sedang menghadap depan (frontal face). Kalau Tita menggambarkan Tita dari samping, ada sih hidung itu-mungil, memberi tanda kecil bahwa ...
5.
Curhat Tita: Back in Bandung oleh Tita Larasati (1)
Soft Cover, 2008
Stock tidak tersedia
“Bayangkan jika kita pernah tinggal di sebuah kota selama bertahun-tahun, lalu pergi dari kota itu untuk tinggal di tempat yang sangat jauh dalam jangka waktu yang sangat lama. Suatu hari, kita kembali dan mulai hidup di kota terdahulu itu untuk selamanya. Bagaimana rasanya, dan apa yang dapat diharapkan? Perubahan. Refleksi. Petualangan baru. Setidaknya itu yang saya alami ketika kembai ke Bandung, setelah tinggal di Eropa selama sekitar sepuluh tahun.” Begitu tulis Tita Larasati dalam buku ...