Penulis
Marcus A. S
Kategori
Buku

Bahasa
Indonesia (12)

Hasil: 1 - 12 dari 12
GRIDLIST
1.
Biji Sesawi Memindahkan Gunung oleh Drs. Antonius Purbiatmadi, M. A. & Marcus Supriyanto, S.Si.
Soft Cover, April 2010
Stock tidak tersedia
Sebuah panduan retret yang mudah dan efektif untuk membimbing pelajar dan kaum muda dalam mengembangkan talenta atau potensi secara terarah guna mewujudkan cita-cita hidupnya. Buku panduan ini komplit, up to date, dan praktis dengan gaya penulisan dan metodelogi yang mudah dilakukan oleh siapa saja. Buku ini sangat membantu para pembimbing retret melakukan proses interaksi yang sesuai dengan jiwa kaum muda. ...
2.
Soft Cover, Maret 2007
Stock tidak tersedia
ilid ke-10 seri ini mengungkap kehidupan para kapiten Tionghoa dari zaman VOC sampai Hindia-Belanda. ...
3.
Kesastraan Melayu Tionghoa 1 oleh Marcus A. S, Pax Benedanto
Soft Cover, 2000
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaBerisi karya-karya sastra peranakan Tionghoa yang tergolong pertama pada awal abad ke-20.Seri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa Melayu, yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia. Sastra Melayu Tionghoa menjadi saksi dan bukti peranan etnis Tionghoa dalam pembentukan kebangsaan Indonesia. ...
4.
Kesastraan Melayu Tionghoa 2 oleh Marcus A. S, Pax Benedanto
Soft Cover, 2001
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaMengangkat beberapa karya terkenal Kwee Tek Hoay, seperti Bunga Roos dari Tjikembang.Seri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa Melayu, yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia. Sastra Melayu Tionghoa menjadi saksi dan bukti peranan etnis Tionghoa dalam pembentukan kebangsaan Indonesia. ...
5.
Kesastraan Melayu Tionghoa 3 oleh Marcus A. S, Pax Benedanto
Soft Cover, 2001
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaBerisi salah satu puncak kesastraan melayu Tionghoa: Drama Boven Digul yang ditulis oleh Kwee Tek Hoay.Seri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa Melayu, yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia. Sastra Melayu Tionghoa menjadi saksi dan bukti peranan etnis Tionghoa dalam pembentukan kebangsaan Indonesia. ...
6.
Kesastraan Melayu Tionghoa 4 oleh Marcus A. S, Pax Benedanto
Soft Cover, 2001
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaBerisi kisah-kisah percintaan ala Rome-Juliet, pejabat yang sewenang-wenang, dan kisah beberapa orang yang mujur semasa Depresi Ekonomi tahun 1927-1929 alias Zaman Meleset.Seri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa Melayu, yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia. Sastra Melayu Tionghoa menjadi saksi dan bukti peranan etnis Tionghoa dalam pembentukan kebangsaan ...
7.
Kesastraan Melayu Tionghoa 5 oleh Marcus A. S, Pax Benedanto
Soft Cover, 2002
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaBerisi biografi hartawan Oey Tambahsia, Bapak Melayu Tionghoa Lie Kimhok, dan dua jago kunfu legendaris di Nusantara: Louw Djing Tie dan Lo Ban Teng.Seri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa Melayu, yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia. Sastra Melayu Tionghoa menjadi saksi dan bukti peranan etnis Tionghoa dalam pembentukan kebangsaan Indonesia. ...
8.
Kesastraan Melayu Tionghoa 6 oleh Marcus A. S, Pax Benedanto
Soft Cover, 2002
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaLima karya dalam buku ini--Korbannya Kong-Ek (1926), Berjuang(1934), Masyarakat (1939), Bergerak (1935, Satu Milion (1938)-- boleh dibilang tidak hanya mampu menggambarkan peristiwa atau keadaan masyarakat zaman itu, tapi juga amat aktual.Betapa tidak. Sepak-terjang para lid-bestuur Tiong Hoa Hwe Koan yang cenderung mementingkan diri sendiri seperti ditampilkan Kwee Tek Hoay dalam drama Korbannya Kong-Ek mengingatkan kita pada tingkah polah wakil rakyat zaman ...
9.
Kesastraan Melayu Tionghoa 7 oleh Marcus AS dan Yul Hamiati (Penyunting)
Soft Cover, 2003
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaBagaimanakah potret kehidupan perempuan pada masa kolonial, ketika pekik emansipasi belum bergaung lantang seperti sekarang? Beragam kisah tentang nyai dalam KMT jilid ke-7 ini barangkali bisa menggambarkannya.Seri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa Melayu, yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia. Sastra Melayu Tionghoa menjadi saksi dan bukti peranan etnis Tionghoa ...
10.
Kesastraan Melayu Tionghoa 8 oleh Marcus AS dan Yul Hamiati (Penyunting)
Soft Cover, 2004
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaDua cerita dalam buku ini berjudul Pendekar Dari Chapei karya Kwee Tek Hoay (KTH) dan Battalion Setan karya Njoo Cheong Seng (Monsieur d'Amour). Kisah-kisah ini, yang berlatarbelakang masa perang Tiongkok-Jepang (1932-1945), antara lain bertutur tentang korupsi dan kemunafikan-sikap yang jamak pada masa itu dan juga sekarang.Seri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa ...
11.
Kesastraan Melayu Tionghoa 9 oleh Marcus AS dan Yul Hamiati (Penyunting)
Soft Cover, Maret 2005
Stock tidak tersedia
Seri Kesastraan Melayu TionghoaSeri ini memberi kesaksian bahwa Sastra Melayu Tionghoa merupakan salah satu pelopor dan berperan menyebarluaskan lingua franca Bahasa Melayu, yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia. Sastra Melayu Tionghoa menjadi saksi dan bukti peranan etnis Tionghoa dalam pembentukan kebangsaan Indonesia. ...
12.
Soft Cover
Stock tidak tersedia
San Pek - Eng Tay ini sebuah kisah mengharukan anak manusia, sebuah tragedi cinta sejenis "Romeo dan Juliet" karya Shakespere, sastrawan terkemuka Inggris. Kisah "San Pek dan Eng Tay" ini sudah amat sering diangkat ke film layar lebar, terutama disandiwarakan oleh beberapa grup sandiwara dan tonil pada "Tempo doeloe". Kisah ini pun pernah didramakan oleh "Teater Koma" pimpinan N. Riantiarno yang kondang. Sosok Eng Tay adalah sosok wanita Thionghoa yang diperkirakan melatar belakangi Zaman ...