Bahasa
Indonesia
Penulis
Arwan Tuti Artha

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
Bu Tien
Wangsit Keprabon Soeharto
oleh Arwan Tuti Artha
Soft Cover, 2007 Rp. 26.000 Rp. 20.800 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Soeharto memang tidak pernah bermimpi apalagi bercita-cita menjadi presiden. Tapi kenyataannya ia berhasil menduduki kursi presiden di negeri ini, dan berkuasa lebih dari 30 tahun. Dalam perspektif dunia batin orang Jawa, prestasi Soeharto ini tidak sekadar soal kecerdikan dalam berpolitik dan strategi hegemoni yang dia lakukan di sepanjang kekuasaannya, tapi juga terkait dengan laku spiritual yang ia lakukan dan wangsit keprabon yang memancar dari aura sang istri: Siti Hartinah. Buku ini ...
2.
Dunia Spiritual SOEHARTO oleh Arwan Tuti Artha
Soft Cover, 2007 Rp. 32.000 Rp. 25.600 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Mengapa penguasa di negeri ini selalu orang Jawa? Apa kaitannya dengan dunia spiritualitas Jawa? Soeharto adalah tokoh dari Jawa yang pernah memimpin negeri ini. Dia menjadi presiden dalam rentang waktu yang amat panjang, 32 tahun dan sangat kuat pengaruhnya. Dalam waktu sepuluh tahun ke depan, akan sulit muncul tokoh yang sama. Tentu, ini bukan hanya soal mandaat rakyat yang diperolehnya, atau siasat yang dia lakukan. Tetapi, juga soal keberuntungan dan laku spiritual. Hal kedua ini ...
3.
Kudeta Mei'98 oleh Arwan Tuti Artha
Soft Cover, 2007
Stock tidak tersedia
Harus diakui bahwa Habibie, Prabowo, dan Wiranto adalah tokoh-tokoh penting dalam masa transisi pemerintahan, Mei 1998. Naiknya Habibie ke kursi kepresidenan tak bisa lepas dari andil Prabowo. Tapi, tak lama setelah naik tahta, Habibie justru cemas akan ancaman kudeta dari Pangkostrad itu. Sebagai panglima yang membawahi pasukan, Prabowo sebenarnya memang punya kekuatan untuk mengerahkan anak buahnya dan melancarkan kudeta. Tapi ia tak punya legitimasi untuk mengambil alih kekuasaan. Sebab, ...
4.
Soft Cover, Februari 2009 Rp. 36.000 Rp. 28.800 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Sebelum meletakkan tahtanya kepada KGPH Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengku Buwono X) Sultan Hamengku Buwono IX berpesan kepada putranya tersebut. Jika nanti menduduki tahta harus memegang lima syarat. Pertama, harus berjanji tidak boleh berprasangka, iri pada orang lain biarpun orang lain ini tidak senang. Kedua, harus berjanji tidak melanggar peraturan negara. Ketiga, harus berani mengatakan yang benar itu benar, serta yang salah itu salah. Keempat, tidak boleh mempunyai ambisi, ...