Soft Cover, Agustus 2010 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Di akhir abad ke-19, sebuah kota melahirkan etnisnya sendiri. Tradisi dan budayanya diikat oleh Islam yang bersahabat, terbuka, dan memberi ruang bagi yang lain. Proses "menjadi" itu berlangsung di tengah pahit getir perbudakan. Arsiteknya adalah orang-orang pinggiran dan dikembangkan oleh kaum berada dan terpelajar di kota.
Kota itu bernama Batavia. Etnis dan budayanya disebut Betawi--Betawi pinggiran dan Betawi Tengah. Batavia dan Betawi, seperti sebuah rumah dengan penghuninya. Kota bukan ...