September 2016 | |||||
Stock tidak tersedia
|
“Sen… dok, Qil.”
“Nes… dok.”
“Sendok....”
“Nesdok....”
Jalan hidup Amalia Prabowo terasa runtuh ketika tahu Aqil, putra sulungnya, menyandang disleksia. Perempuan dengan pendidikan dan karir cemerlang ini harus berlapang dada putranya divonis tak akan mampu meraih prestasi akademis. Aqil tidak hanya kesulitan dalam melafal kata dan merangkai kalimat, tapi juga membaca, menulis, dan berhitung.
Tak mau menyerah pada nasib, Amalia berusaha masuk ke dunia Aqil. Berbekal ...