Soft Cover, Oktober 2014 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Apa sih sebab mendasar kita membenci matematika?
Memikirkan ulangan matematika yang bisa bikin kepala cenat-cenut?
Atau rumus-rumusnya yang seabrek bin njelimet bikin kening berkerut-kerut?
Apa itu karena guru killer yang justru bikin kita galau akut?
Padahal jika kita bisa memahami sebab mendasar yang menjadi alasan kita
tidak suka, kebencian itu pun dapat bermetamorfosis menjadi cinta seperti yang
dialami oleh salah seorang matematikawan terpintar di dunia. Itu juga yang
terjadi dalam ...