Soft Cover, Agustus 2014 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Terhitung 88 tahun sejak film pertama Indonesia diproduksi, 1926, ternyata masih banyak potensi yang belum digali. Misalnya, konsep film sebagai media pendidikan, atau promosi daerah melalui karya sinematografi.
Bayangkan pula, di Indonesia hanya ada satu sekolah film untuk 250 juta penduduk! Bahkan Lembaga Sensor Film (LSF), yang harus memeriksa ribuan program televisi dan ratusan judul film tiap tahun, hanya beranggotakan 17 orang ditambah tenaga alih daya lain. Heru Effendy berhasil ...