Penulis
Hilman Hariwijaya
Kategori
Buku
Fiksi
Teenlit

Format
Soft Cover (64)

Bahasa
Indonesia (64)

Hasil: 41 - 60 dari 64
GRIDLIST
41.
Lupus: Kutukan Bintik Merah oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, April 2007
Stock tidak tersedia
Gara-gara nggak percaya sama ramalan Hockus Pockus, tiba-tiba aja Lupus kena kutuk. Hari-harinya penuh kesialan, sampai akhirnya wajahnya dipenuhi bintik-bintik merah, Ih, padahal biasanya Lupus punya jerawat satuu aja ributnya bukan main. Gimana juga kalau bintiknya banyak? Tapi Lupus nggak yakin itu karena kutukan. Lupus ngerasa ia cuma sial aja.Sama seperti dua sahabatnya Boim dan Gusur, yang udah berjanji dengan darah bahwa mereka temenan sampai mati, tiba-tiba gara-gara beredar foto ...
42.
Lupus: Sandal Jepit oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1989
Stock tidak tersedia
Oi, mau dengar cerita baru, gak? mau syukur, gak mau benzol... (hi hi hi, tawaran yang mematikan!) Gini lho, ternyata si lupis, eh lupus tu' kena penyakit sandal jepit mania. Nah, lho pada gak tau, kan? itu lo, penyakit kegilaan akan sandal jepit, ke mana-mana tu' anak selalu always pake sandal jepit. Ke lapangan basket, ke rumah temen, atau juga ke pesta-pesta perkawinan sodara yang orangtuanya agak mau ngertiin kekurangajaran tamunya... tapi sayang beribu sayang...Suatu ketika sandal jepit ...
43.
Lupus: Sereem oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, September 2007
Stock tidak tersedia
Ternyata jadi anak kocak dan selalu riang kayak si Lupus itu bisa punya musuh juga. Dan musuhnya punya target nggak main-main. Dia mau ngebunuh Lupus!!! Gila, horor nggak sih? Tapi kenapa si Lupus yang doyan bikin orang ketawa itu malah mau dibunuh? Apa sih salah dia? Dan siapa yang mau ngebunuh Lupus?Wah,kamu kudu baca cerita "komedi horor" yang satu ini. Yang nggak kalah dari film SCREAM yang heboh di bioskop itu. Nggak itu aja. Ada juga cerita Lupus yang mau dijodohkan ama anak temennya ...
44.
Lupus: Tangkaplah Daku, Kau Kujitak oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, September 2007
Stock tidak tersedia
*cetak ulang* ...
45.
Lupus: The Lost Boy - Salah Culik oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1998
Stock tidak tersedia
46.
Lupus: Topi-Topi Centil oleh Hilman Hariwijaya (1)
Soft Cover, September 2007
Stock tidak tersedia
*cetak ulang* Lupus pernah punya mimpi indah. Mimpi punya topi mungil seperti yang sering dipakai Andi. Yang tiap hari akan ia pakai kalau ke sekolah. Biar nggak kepanasan kalo lagi ngejar bis. Biar diliatin cewek-cewek manis. Suatu hari, mimpi itu hampir menjadi kenyataan. Karena Lulu ternyata membeli topi seperti itu. Tapi Lulu membelikan untuk Andi, bukan untuk Lupus. Lupun pun sedih. Nakalnya kumat. Apa sebaiknya diculik aja itu topi?Cerita tentang Lupus memang tak pernah habis. Bukan ...
47.
Lupus: Tragedi Sinemata oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1987
Stock tidak tersedia
Lupus, anak nakal yang doyan permen karet itu, ternyata malah sering dikangeni. Hadirnya dia di tengah-tengah teman-temannya membuat hidup remaja lebih berkelir. Penuh warna-warni indah. Padahal, apa sih kelebihan yang dimiliki Lupus? Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos? Penampilannya yang berkesan santai? Atau justru sikapnya yang kadang-kadang nakal?Nggak tau ya. Yang jelas tiada hari ceria tanpa kehadiran dirinya (taela!). Tiada rasa rindu tanpa canda ria bersamanya. Itu kata mereka sendiri : ...
48.
Lupus: Yang Paling Oke oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1995
Stock tidak tersedia
Pernah punya temen yang menyenangkan sekaligus nyebelin? Orang kaya gitu pasti selalu bikin gemes. Bayangin aja, lagi nggak punya duit buat kencan, dia malah ngejual adiknya sendiri ke temen, padahal adiknya amit-amit dijodohin kaya gitu. Lagi dendam sama adiknya, gara-gara coklat buat pacar dicolong, dia bikin perangkap dan... alhamdulillah, yang kena malah temen baiknya sendiri. Dapet pinjemen sepeda balap keren, langsung sok pamer ke pacar, sampai akhirnya ke batunya juga. Tapi meski ...
49.
Makhluk Manis Dalam Bis oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1987
Stock tidak tersedia
50.
Mission : Muke Tebel oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1997
Stock tidak tersedia
Gara-gara Mila buka kafe, hubungannya sama Lupus jadi kurang harmonis. Mila nuduh Lupus anak pemalas, sedang Lupus bilang, Mila lebih merhatiin kafenya dari pada Lupus. Bayangin aja, Mila lebih apal jumlah gelas di kafenya daripada tanggal berapa Lupus ulang tahun. Jelas Lupus sebel. Akhirnya mereka berantem. Lalu Boim dan Gusur taruhan. Yang kalah harus nraktir makan sebulan di kantin! Kata Boim, Lupus putus ama Mila. Sedang Gusur bilang, setinggi-tinggi Lupus terbang, pasti ke pelukan ...
51.
Olga : Back Street oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1992
Stock tidak tersedia
Olga ternyata lagi gak kompakan sama papinya. Entah kenapa, tiba-tiba aja Papi gak setuju Olga pacaran sama Andi, tetangganya. Padahal Andi anak yang sopan, baik hati, dan gak pernah macem-macem. Tapi Papi tetap gak setuju. Makanya setiap Andi datang mo ngapel, si Papi dengan liciknya menyipakan sejuta trik buat nge-i>kick Andi. Olga jelas keki. Dan ber-backstreet-rialah dia dengan Andi.Padahal dulu-dulu Papi gak pernah jail ngurusin tingkah anak gadisnya yang ajaib itu. Papi gak pernah kuatir ...
52.
Olga : Cover Boy oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1991
Stock tidak tersedia
Acara Cover Boy emang selalu bikin cewek-cewek histeris. Karena kan di sana selalu betaburkan cowok-cowok keren yang sedap dipandang mata. Tapi ternyata acara seru itu gak selalu membawa berkah. Sebab gimana enggak, gara-gara nonton Cover Boy, Olga dan Wina jadi musuhan berat! Gara-gara bisa ketebak. Keduanya kan sama-sama keras kepala, dan gak ada yang mau kalah taruhan.Tapi tentu bukan itu saja. Masih bertebaran cerita seru en konyol lainnnya. Misalnya tentang perang sodara seru antara Olga ...
53.
Olga : Cowok Funky oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1999
Stock tidak tersedia
Suatu pagi, pas lagi nunggu bis mau sekolah, tiba-tiba ada seorang cowok funky nawarin tumpangan ke Olga. Sejak itu, Olga langsung aja naksir sama cowok berwajah ala Ricky Martin itu. Soalnya tu cowok emang cool en gentleman banget! Udah gitu, ternyata cowok itu kakak kelas Olga di sekolah. Langsung aja, for the first time, Olga punya cowok satu sekolah, ternyata ada nggak enaknya. Olga jadi tau kalo si cowok yang dikagumi itu punya sisi buruk.Apa itu? Waduh, nggak funky lagi kalo diceritain di ...
54.
Olga : Freelance oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1998
Stock tidak tersedia
Olga nongol lagi! Dan kalo udah gitu, siapa yang paling girang? Siapa lagi kalo bukan si Somad, perjaga Betawi yang udah bangkotan namun memendam cinta yang begitu menggebu kepada Olga. Dan kali ini, ulah apa lagi yang dilakukan Somad dalam merebut cinta si Olga? Wah, bukan Somad namanya kalo nggak nekat ngirim bunga, nekat ngajak sodaranya yang bersuara empuk double date, dan nekat saban malam nyatronin Olga siaran, hingga sempet berseteru dengan satpam Radio Ga Ga yang ternyata juga naksir ...
55.
Olga : Lengser ke Cirebon oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1998
Stock tidak tersedia
Kamu semua bisa jadi saksi sejarah, soalnya belakangan ini banyak kejadian yang bakal jadi sejarah buat generasi milenium ke-3 nanti. Dari ambruknya ekonomi kita, lengsernya presiden yang semula begitu berkuasa, sampai terjadinya penjarahan di mana-mana. Nilai kehidupan jadi jungkir-balik. Yang tadinya tajir banget, belakangan malah bangkrut dan jadi buronan. Yang semula dipenjara, dibebaskan. Yang awalnya dipuja-puja setinggi langit, sekarang dihujat. Turunnya satu orang ternyata bisa bikin ...
56.
Olga : Mini Skirt oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1993
Stock tidak tersedia
Anak paling ngocol itu beraksi kembali. Dan tentu saja, karena ulahnya, banyak peristiwa konyol terjadi. Salah satunya, gemparnya sekolah gara-gara Olga ber-mini skirt. Anak-anak kelas tiga yang merasa berkuasa, perlu menggancet Olga. Karena sebagai anak kelas satu, Olga terlalu ngocol. Olga pelu di beri pelajaran.Tapi, sekali lagi, kita jangan cepat nuduh orang negatif. Jangan cuma ngeliat kulitnya. Olga punya banyak alasan, kenapa dia bermini Skirt. Dan alasan itu tak akan bisa dilihat oleh ...
57.
Olga : Olga dan TV Swasta oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 2000
Stock tidak tersedia
Mas Ray dan Mbak Vera jadi frustasi berat saat penyiar-penyiar andalan Radio Ga Ga, termasuk Olga, pada hengkang ke TV swasta yang marak bermunculan. Tanpa penyiar-penyiar itu, Radio Ga Ga jelas ibarat garam tanpa sayur. Asiin melulu. Suasana pun jadi tak menentu. Suram buram, lesu, dan beku. Akibatnya pendengar Radio Ga Ga pun turun dratis. Mungkin cuma tinggal dua orang aja yang jadi pendengar setianya, yaitu Mas Ray dan Mbak Vera sendiri.Tapi ternyata kerja di TV swasta nggak semanis ...
58.
Olga : Radio Jojing oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 2002
Stock tidak tersedia
Rasanya Olga nggak bakalan bisa menghindari kejaran Somad bin Indun, perjaga lapuk yang tergila-gila padanya. Ke mana pun Olga bergerak, Somad selalu membayangi.Kali ini Somad tidak lagi bergelar SH alias Susye Hidup. Setelah mendapat warisan dari uwaknya, Somad membeli mobil baru, rumah baru, dan statiun radio. Nama radionya "Radio Jojing 1000FM", yang mangkal di kampung Ceger. Somad pengen Olga siaran di radionya yang baru itu.Dan gara-gara Somad, nasib Olga kini jadi apes. Dia gagal jadi ...
59.
Olga : Sepatu Roda oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1990
Stock tidak tersedia
60.
Olga : Tukar Guling oleh Hilman Hariwijaya
Soft Cover, Januari 1998
Stock tidak tersedia
Apa sih arti persahabatan? Katanya kala suka dan duka selalu bersama. Begitu juga persahabatan Olga dan Wina. Ketika Wina kebingungang karena dijodohin orangtuanya sama anak Oom Adam, yang baru pulang dari Perth, ia minta Olga menolongnya. Olga disuruh pura-pura jadi Wina dan datang ke keluarga oom Adam. Olga kan paling bokis dan paling berani, jadi Wina pikir Olga bisa bikin anak Oom Adam itu sadar agar nggak mau dijodohkan begitu aja sama orangtuanya. Olga setuju, dengan satu syarat : Wina ...