Nagabonar, pencopet yang menjadi jenderal pada masa revolusi fisik, kembali tampil. Kali ini ia sudah hidup tenang mengurusi perkebunan kelapa sawitnya di Lubuk Pakam, Sumatera Utara. Di perkebunan itu terdapat tiga makam orang kesayangannya: Mak, istrinya Kirana, dan Bujang sahabatnya.
Tapi ketentramannya terusik. Anak tunggalnya Bonaga mendapat tawaran dari investor untuk mengubah perkebunan itu menjadi sebuah resor. Konflik bapak-anak pun pecah antara keduanya dalam memaknai simbol-simbol kehidupan. Sebuah dialog antargenerasi yang tulus, menyentuh, saling mencoba mencari titik temu dengan banyak lika-liku yang tak terelakkan.