Banyak usaha pemerintah untuk memecahkan masalah kemiskinan, terutama di daerah pedesaan, kelihatannya didasarkan pada asumsi bahwa kaum miskin tidak dapat atau hampir tidak dapat menolong dirinya sendiri. Karena itu harus diberi pengarahan dari luar khususnya dari pihak pemerintah, jika keadaan mereka ingin diperbaiki. Tetapi sedikit sekali usaha yang ditunjukkan untuk memperbaiki kehidupan kaum miskin didasarkan pada pengetahuan dan sumber-sumber daya yang mereka miliki, terutama nilai-nilai budaya tradisional yang dianutnya secara turun-temurun. Sehingga akibatnya, lebih sering program-program pembangunan yang bertujuan memperbaiki taraf hidup kaum miskin, malah memperkuat ketergantungan kaum miskin terhadap pihak luar (pemerintah) dan dengan demikian mematikan swadaya kaum miskin itu sendiri.