Mengenang wafatnya orang yang dicintai dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menulis buku. Maringi Peni, istri dari Parni Hadi ( wartawan senior ) dan ibunda dari Wiyoso Hadi, Sri Manganti dan Tri Swasono Hadi, telah wafat pada tanggal 19 September 2004 di ruang ICU RSCM karena penyakit Amyloidosis yang dideritanya. Buku ini ditujukan sebagai penghormatan terakhir dan merupakan monumen untuk mengabadikan nama almarhumah dan ungkapan syukur kepada Allah SWT. Di dalam buku ini terdapat tiga pokok bahasan utama, yaitu perjalanan hidup almarhumah selama 30 tahun lebih bersama penulis, suka dan duka yang mereka alami bersama. Kedua, pengalaman menunggu pasien mulai masuk sampai meninggal di rumah sakit dan pengetahuan ilmiah seputar penyakit Amyloidosis, sebuah penyakit sangat langka yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Lalu ketiga, mengupas bagaimana kita memaknai ditinggal wafat seorang yang paling kita kasihi dan cintai. Parni Hadi telah menulis dan menjadi editor sejumlah buku, dan sebagai wartawan senior telah menulis ribuan bahkan mungkin puluhan ribu berita dan artikel tentang orang-orang lain selama 30 tahun menjadi wartawan. Namun tulisannya kali ini merupakan yang paling pribadi dan emosional yang pernah dibuatnya, karena menyangkut orang yang paling dicintai. Bagi siapapun juga berduka karena kehilangan orang yang sangat dicintai merupakan salah satu pengalaman emosional terberat yang dapat dialami sepanjang hidupnya. Buku ini berguna bukan hanya bagi yang mengenal alharhumah secara pribadi, tetapi juga bagi mereka yang memerlukan perspektif lain dalam memandang duka, bagaimana berupaya untuk bangkit dari kesedihan dengan tidak sekedar mengenang mereka yang telah wafat tetapi memaknai arti kepergian mereka.