Bertemu dengan Rama yang mempertanyakan jati dirinya sebab asanya terpaksa ditenggelamkan demi tanggung jawab yang harus diemban. Banyak hal direlakan, lebih dari yang dibayangkan. Bersama dengan Nala yang mencari jati dirinya atas segala ekspektasi yang–tidak benar-benar–ingin dipenuhi. Padahal hanya selalu berujung pada rasa frustasi. Isi kepala dipenuhi dengan pertanyaan yang berujung pada keraguan, menghilangkan jiwa sebab pikiran yang tidak henti berlarian. Keduanya ingin mencoba duduk dan bernapas sejenak, tanpa harus terus berlari hanya untuk berebut ruang di setiap harinya.