“Ada sekelompok orang yang terlalu pandai sehingga ia punya segudang argumen untuk menanam benih kemalasan. Maka yang ia petik adalah rasa iri kepada para pejuang kehidupan dan suuzhan kepada Rabb yang mengatur rezeki. Menurut saya, kepada kelompok orang inilah buku ini diperuntukkan.”
-     H. Ayi Sobarna, M.Pd. Dosen, Mubaligh, dan Penulis.

“Kehidupan memiliki kurikulumnya sendiri. Kurikulum kehidupan mengantarkan orang pada pancapaian makna dan prestasi dalam hidupnya. Mengawali dari ideologi kehidupan adalah starting point yang seharusnya. “Muslim Kaya, Pintu Surga Terbuka” ini adalah buku “duniawi” dalam cara pandang ideologis. Sebuah hantaran untuk mendapatkan makna dari praktik kehidupan berekonomi yang berbasis ideologi Islami.”
-     Dr. Laksmi Dewi, M.Pd. Dosen UPI, Trainer Pendidikan.

“Muslim yang kuat itu lebih baik dan lebih disukai Allah dibandingkan muslim yang lemah. Selaras dengan ungkapan tersebut, muslim yang kuat ekonominya lebih memiliki banyak peluang berbuat kebaikan. Bagi seorang muslim yang beragama dengan benar, harta kekayaan bukan tujuan (ghayah) melainkan sarana (wasilah) untuk meraih cinta dan ridha Allah. Harta yang demikian adalah harta yang diberkahi. Buku ini memuat sejumlah tuntunan untuk menemukan keberkahan dalam proses mencari rezeki.”
-     H. Dedih Surana, M.Ag. Mubaligh, Akademisi, Trainer dan Penggiat Pendidikan Madrasah.