Buku "Sidang Kabinet Terakhir Orde Baru - 12 Jam Sebelum Presiden Soeharto Mundur" kembali mengungkapkan peran yang dimainkan oleh BJ Habibie - kali ini bersama 14 tokoh lain yang pada waktu itu menjadi menteri - pada momen historik 20 Mei 1998.
Sebagaimana penuturan sejarah lainnya, potensi perbedaan pandangan juga mungkin dipicu oleh buku ini. Saya kira itu wajar saja. Tetapi bahwa buku ini mewujud, saya kira ada niat tulus dari para tokoh yang terlibat pada momen itu untuk menyampaikan kesaksian sejarah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya yang ingin mendalami kejadian-kejadian penting di sekitar transisi Reformasi, namun sejauh ini masih simpang siur atau belum banyak diketahui.