Ruangan itu teramat gelap, hanya ada cahaya dari perapian, namun ketika matanya menelisik lebih dalam, Nicholas menyadari itu sebuah kamar tidur. Emma menyelinap masuk, sementara Nicholas menunggu dengan ragu di ambang pintu.
“Ada apa?” tanya Emma, bingung mendapati keengganan Nicholas.
”Ada yang salah. Ini bukan kamarku.”
“Tak ada yang salah, sayang,” jawab Emma lembut. “Ini kamarku. Dan ini ranjangku.”
“Kurasa kita kebanyakan minum.”
“Aku tidak mabuk,” jawab Emma kesal. “Kalau aku mabuk, kau pikir kakakku berani meninggalkan aku hanya berduaan saja denganmu?”
“Seharusnya kau mengantarku ke kamarku,” Nicholas mengingatkannya dengan lembut.
“Iya, nanti kau kuantar,” jawab Emma dengan manis. “Setelah ini.”
Duchess Emma Grey Fitzroy adalah janda dengan dua anak. Karena marah pada Lord Hugh yang menahan anaknya, Emma lalu menggoda Nicholas St, keponakan istri Lord Hugh. Nicholas yang naif, jatuh cinta sepenuhnya kepada Emma, sebelum ia menyadari Emma hanya memperalatnya. Sakit hati, Nicholas lalu menikahi salah satu anak perempuan Lord Hugh.
Setahun kemudian, ketika bertemu kembali, Nicholas menyadari bahwa ia masih mencintai The Duchess. Tapi ia menyadari, ia tak memiliki harapan hubungan mereka akan berkembang, lebih dari sekedar sebuah affair, karena sang Duchess sudah bersumpah tidak akan pernah menikah lagi...
Keranjang
