Tata rias pengantin Batak tradisional, khususnya dari sub etnis Toba. Karena itu banyak pengantin yang meminta periasnya untuk memodi kasi tata rias pengantin Batak sesuai perkembangan dunia kecantikan. Dalam perkembangannya kemudian, tata rias pengantin Batak menggunakan sasakan dan sanggul besar yang lebih proporsional dengan wajah pengantin, dan melengkapinya dengan aksesoris tradisional yaitu saurtali. Dengan tambahan hiasan bunga segar dan ornamen keemasan, para pengantin itu dapat tampil memukau, serasi dengan kebaya modern yang mereka kenakan di hari bahagia mereka. Melalui buku ini Gigih Santoso berbagi inspirasi dari kreasi-kreasi sanggul pengantin yang bisa diterapkan bagi pengantin-pengantin yang membutuhkan sanggul besar dan sasakan tinggi sebagaimana para pengantin dari suku Batak. Meski buku ini banyak menggunakan akssoris khas Batak Toba, sesungguhnya sanggul-sanggul ini bisa diterapkan pula pada modifikasi tata rias pengantin dari Batak Simalungun, Nias, bahkan Toraja, dengan mengganti aksesoris yang sesuai.