Pada awalnya, mi instan diciptakan untuk mengatasi masalah kekurangan pangan yang dihadapi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Ketika itu, warga Jepang sangat membutuhkan makanan yang mengenyangkan, memiliki daya simpan yang lama, serta mudah dibawa dan didistribusikan ke daerah yang memerlukan sebagai bantuan pangan darurat.
Seiring perkembangan zaman, mi instan mulai diproduksi secara massal dengan menggunakan teknologi canggih. Jenisnya pun semakin beragam, mulai dari mi instan goreng, kuah, hingga mi instan dalam kemasan gelas atau yang biasa disebut dengan cup noodles. Selain praktis, harga yang terjangkau juga membuat mi instan menjadi pangan andalan masyarakat dalam berbagai kesempatan. Meskipun begitu, banyak yang berpendapat bahwa mi instan mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, salah satunya monosodium glutamate (MSG).
Dikemas dalam bentuk tanya-jawab dan bahasa yang mudah dipahami, diharapkan buku ini dapat berguna bagi seluruh kalangan masyarakat yang ingin mengetahui jawaban dari berbagai pertanyaan dan isuisu yang timbul tentang nilai gizi, risiko kesehatan, keamanan, serta kaitannya dengan timbulnya penyakit yang dicurigai disebabkan oleh konsumsi mi instan.