Pada jilid ini Seki main-main menjadi seorang nenek pemilik warung permen sampai membuat Rumi heran, juga menjadi seorang seniman modern dengan media lem kertas, dan bahkan pemain boneka yang seolah jiwanya ikut terserap ke boneka tersebut saking menghayati perannya! Dan ketika Seki mencoba menjadi seorang komikus, komik seperti apa yang akan dibuatnya, ya?