Buku ini menjelaskan tentang cara seorang santri atau pelajar agar menjadi kaya sejak dini. Santri adalah sebutan untuk peserta didik yang menimba ilmu agama, maupun umum di pondok pesantren. Santri bisa dibilang berbeda dengan pelajar atau mahasiswa karena santri di pesantren biasanya hanya fokus belajar atau ngaji saja tidak bisa sambil bekerja. Berbeda dengan pelajar atau mahasiswa yang selain belajar mereka juga bisa sambil bekerja atau berwirausaha. Sehingga keuangan para santri hanya ada dari satu pintu saja, yakni kiriman orangtua. Masih mending kalau santri yang masih berumur belasan tahun, tapi kalau sudah umur kepala tiga masih minta transferan dari orangtua ini sangat ironis. Buku ini memberikan sajian solusi untuk para santri agar bisa mandiri dalam segala hal, termasuk keuangan. Sejatinya, banyak peluang besar untuk para santri agar bisa menghidupi diri sendiri di pesantren. Tentunya bukan hanya mengajarkan ilmu kekayaan secara materi saja, melainkan kaya hati, kaya ilmu, dan kaya amal. Kehidupan santri biasanya sangat akrab dengan istilah qona’ah atau menerima apa adanya, termasuk dalam hal finansial. Tapi, para santri biasa menafsirkan qona’ah ini dengan hidup miskin, sehingga mereka kurang giat dalam berusaha untuk mandiri finansial. Sebelum menghadirkan berbagai jalan mendapatkan keberlimpahan untuk para santri, buku ini juga terlebih dahulu meluruskan mindset para santri yang akan menghambat mereka untuk menjadi kaya sejak muda. Kaya itu bukan besok, melainkan dimulai saat ini juga dan berawal dari sebuah pemikiran atau mindset yang benar. Selamat membaca!